Mr Biden, Yield Obligasinya Tinggi Banget! Rupiah Jadi Lemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 February 2021 09:13
Ilustrasii Dollar AS (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Ilustrasii Dolar AS (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS begitu perkasa karena mata investor berubah hijau melihat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Presiden Joseph 'Joe" Biden.

Pada Jumat (26/2/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.090 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Depresiasi rupiah di pasar spot sudah bisa ditebak. Soalnya mata uang Tanah Air sudah terlebh dulu jatuh di pasar Non-Deliverable Forwards.

Kini semua perhatian investor tertuju ke obligasi pemerintah AS. Setelah sempat terkoreksi, yield obligasi pemerintah AS naik lagi. Pada pukul 07:15 WIB, yield US Treasury Bonds tenor 10 tahun berada di 1,539%, tertinggi sejak 19 Februari 2020.

"Yield sangat menentukan. Di kisaran 1,5%, yield obligasi bisa kompetitif dibandingkan dividend yield di pasar saham. Ingat, tidak ada risiko di obligasi, uang Anda kembali 100%," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Dolar AS Perkasa, Mata Uang Asia Merana

Akibat yield obligasi pemerintah AS yang begitu 'seksi', bursa saham New York rontok. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,75%, S&P 500 ambles 2,45%, dan Nasdaq Composite ambrol 3,52%.

"Lagipula pasar saham sudah berkali-kali menyentuh rekor tertinggi, sudah agak kemahalan. Tidak heran terjadi sell-off (aksi jual massal)," tambah Tuz.

Tidak hanya di Wall Street, 'kebakaran' pun merambat ke Asia. Bursa saham dan mata uang Benua Kuning merah membara karena seretnya aliran modal masuk. Rupiah pun jadi salah satu korbannya.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spor pada pukul 09:04 WIB:

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular