
Mr Biden, Yield Obligasinya Tinggi Banget! Rupiah Jadi Lemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS begitu perkasa karena mata investor berubah hijau melihat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Presiden Joseph 'Joe" Biden.
Pada Jumat (26/2/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.090 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Depresiasi rupiah di pasar spot sudah bisa ditebak. Soalnya mata uang Tanah Air sudah terlebh dulu jatuh di pasar Non-Deliverable Forwards.
Kini semua perhatian investor tertuju ke obligasi pemerintah AS. Setelah sempat terkoreksi, yield obligasi pemerintah AS naik lagi. Pada pukul 07:15 WIB, yield US Treasury Bonds tenor 10 tahun berada di 1,539%, tertinggi sejak 19 Februari 2020.
"Yield sangat menentukan. Di kisaran 1,5%, yield obligasi bisa kompetitif dibandingkan dividend yield di pasar saham. Ingat, tidak ada risiko di obligasi, uang Anda kembali 100%," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Dolar AS Perkasa, Mata Uang Asia Merana
