Begini Strategi Bank Mandiri Genjot Kredit di 2021

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 February 2021 16:20
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema
Foto: Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi mengungkapkan akan menggarap peluang kewilayahan untuk meningkatkan penyaluran kredit pada 2021. Tahun ini pun pertumbuhan kredit BMRI diperkirakan masih single digit, dan lebih baik dibandingkan 2020.

Darmawan mengungkapkan perusahaan bukan hanya akan fokus pada kredit yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur, ataupun proyek pemerintah dan juga sektor-sektor potensial lainnya.

"Kita lihat sekarang beberapa kontraktor BUMN ini sekarang sudah di dalam portofolio bisnis masing-masih ada peluang mereka. Sehingga room tambahan pembiayaan proyek yang akan datang, artinya sekarang ada inisiatif SWF yang menjadi merupakan satu peluang. Untuk pelaksanaan project infra ke depan sangat terbuka untuk pertumbuhan ekonomi," kata Darmawan dalam dialog di acara CNBC Indonesia Outlook 2021, Kamis (25/02/2021).

Dia menambahkan peran BMRI sebagai intermediasi dalam menjalankan ekonomi. Selain dari belanja pemerintah (government spending), Darmawan mengungkapkan perusahaan ingin menjalankan peran ke beberapa sektor mendapatkan output untuk menyalurkan spending sudah mulai terjadi di 2021.

"Yang akan mendorong pembiayaan, ada potensi pembiayaan infrastruktur mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan kredit perbankan tak terlepas melalui pembiayaan capital market. Secara agregat pertumbuhan permintaan bank loan dan juga capital market. apabila ada alternatif corporate racing fund, kita melihatnya," jelasnya.

Dia menyebutkan, meski otoritas menargetkan pertumbuhan kredit 7%, target dari Bank Mandiri sebesar 6%, dengan 4-6% di segmen wholesale dan di segmen ritel sedikit lebih tinggi 8-9%. Bank Mandiri juga tetap akan gencar menyalurkan kredit di segmen korporasi, karena segmen wholesales menurutnya adalah mitra agregator bisnis.

"Mungkin kalau nasabah besar eksportir ya mungkin kita selain untuk yang sudah bank nasional, insentif OJK nasabah korporasi lebih banyak mengajak pengusaha sehingga produksi bisa di ekspor. Sehingga ini bisa meningkatkan output," ujar Darmawan.


Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyusun Rancangan Bisnis Bank (RBB) untuk kinerja tahun 2021. Di tahun ini perusahaan memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit yang moderat di angka single digit dan berfokus untuk menekan angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di kisaran 3%-3,5%.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan tahun ini target penyaluran kredit akan berfokus pada nasabah terpilih dan sektor-sektor yang mengalami pemulihan lebih cepat setelah pandemi Covid-19.

"Untuk target bank only kita akan proyeksikan pertumbuhan kredit single digit, fokus akan ditekankan pada kualitas dengan jaga NPL 3%-3,5% dan akan ekspansi secara prudent ke targeted customer dan sektor potensial dan pemulihannya cepat karena covid," kata Sigit.

Dari segi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan dijaga pada level 4,6%-4,8% di tahun ini. Perusahaan menargetkan untuk menurunkan biaya dana (cost of fund) hingga mendekati 2% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar 2,53%.

"Ada beberapa strategi dilakukan BI untuk menurunkan suku bunga dan tren ini akan dilanjutkan dan diharapkan di 2021 cost of fund akan terus turun lebih rendah dari 2020, mendekati 2% di akhir 2021," lanjutnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bank Mandiri Buka-bukaan Strategi di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular