
Terangkat 0,5%, tapi IHSG Belum Mampu Bertahan di Level 6.300

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah pada perdagangan sesi pertama Kamis (25/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut ditutup melesat 0,53% ke 6.283,88 di tengah apresiasi kencang di bursa Paman Sam. IHSG kembali menguji level 6.300.
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 8,9 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 145 miliar di pasar reguler. Terpantau 285 saham naik, 168 saham terkoreksi, sisanya 169 stagnan.
Asing melakukan pembelian di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 116 miliar dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 36 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 78 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 300 miliar.
Dari Negeri Paman Sam, Indeks utama Wall Street ditutup sumringah dini hari tadi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,35%. Indeks S&P 500 melompat 1,14% dan terakhir Nasdaq Composite yang berisi saham-saham teknologi ikut terdongkrak dengan apresiasi sebesar 0,99%.
Wall Street mulai menunjukkan tanda-tanda beringasnya lagi. Setelah tertekan oleh kenaikanyieldkini saham-saham di AS mulai berlaga. Sinyal Powell direspons positif oleh pasar.
"Kebijakan moneter akomodatif dan perlu terus akomodatif ... Harapkan kami untuk bergerak dengan hati-hati, sabar, dan dengan banyak peringatan dini,"kata sang nakhoda The Fed, sebagaimana diwartakan Reuters.
Otoritas moneter AS itu memperkirakan ekonomi Paman Sam akan mengalami ekspansi 6% tahun ini. Namun Powell selalu menegaskan bahwa pemulihan ekonomi tidak berarti harus melakukan pengetatan moneter.
Suku bunga acuan masih akan ditahan rendah. The Fed juga akan melanjutkan program pembelian aset seperti obligasi pemerintah sebesar US$ 120 miliar setiap bulannya sampai ada tanda-tanda kemajuan yang signifikan.
Selanjutnya kabar positif kini datang dari DPR AS (House of Representatives). Lembaga legislatif AS tersebut dikabarkan bakal meloloskan RUU stimulus fiskal US$ 1,9 triliun pekan ini dan akan segera mengirimkannya ke meja Joe Biden sebelum 14 Maret nanti.
Kabar tersebut tentu menjadi salah satu energi positif untuk aset-aset berisiko. Kabar positif lain datang dari perkembangan vaksin Covid-19. Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akhirnya merestui penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J).
Berbeda dengan vaksin lain yang membutuhkan dua dosis atau dua kali suntikan, vaksin buatan J&J hanya membutuhkan satu kali suntik saja. Dengan diloloskannya vaksin Covid-19 J&J, kini AS punya 3 amunisi untuk melawan Covid-19. Ada vaksin Moderna, Pfizer-BioNTech dan terbaru J&J.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi