Summarecon Rights Issue 3,6 Miliar Saham, Bakal Dapat Rp 3 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 February 2021 10:58
Summarecon Mall Bekasi/Instagram
Foto: Summarecon Mall Bekasi/Instagram

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), berencana melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3,60 miliar saham baru. Nilai tersebut setara 24% dari modal disetor perseroan.

Mengacu pengumuman yang disampaikan manajemen SMRA, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham. Belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini, namun jika mengacu pada pergerakan harga saham rata-rata harian SMRA di kisaran Rp 835 - Rp 875, maka SMRA berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 3 triliun sampai dengan Rp 3,15 triliun.

Nantinya, saham baru yang ditawarkan dalam HMETD II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham lama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas dividen.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 1 April 2021 mendatang

Adapun, sesuai ketentuan OJK, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sehubungan dengan Penambahan Modal dengan HMETD II sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.

Manajemen menyebutkan, dengan rights issue ini, diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Perseroan, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha, kinerja dan daya saing Perseroan dalam industri properti dan hospitality di Indonesia.

"Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing Perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan yang pada akhirnya akan memberikan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan," urai manajemen Summarecon Agung.

Selain itu penambahan modal ini juga memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya yang akan terkena dilusi atas persen tase kepemilikan saham dalam Perseroan.

Rencananya, penggunaan dana yang diperoleh dari PMHMETD II setelah dikurangi biaya - biaya emisi adalah untuk memperkuat struktur permodalan serta modal kerja untuk pengembangan usaha Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak.

Pada perdagangan Rabu ini, harga saham SMRA masih terpantau melemah 2,87% ke level Rp 845 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir, saham SMRA naik 18,18% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 12,19 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTPN Rights Issue Rp 6,73 T, Simak Jadwal Lengkapnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular