Bursa Eropa Menguat Tipis di Sesi Awal Perdagangan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 February 2021 15:24
Seorang pedagang saham bereaksi di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 23 Maret 2018. REUTERS / Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (23/2/2021), menyusul fokus investor memantau perkembangan pandemi, pemulihan ekonomi, dan kinerja korporasi.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,2% di awal perdagangan. Indeks saham sektor minyak dan gas menjadi pemimpin reli dengan kenaikan sebesar 1,9%, sedangkan indeks saham sektor teknologi melemah 0,9%.

Selang 5 menit kemudian reli indeks Stoxx menjadi 0,5 poin (+0,11%) ke 413,53. Indeks DAX Jerman lompat 10,3 poin (+0,07%) ke 13.960,33 sementara CAC Prancis bertambah 19 poin (+0,33%) ke 5.786,46. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris melemah 30 poin (+0,45%) ke 6.642,27.

Bursa Eropa cenderung mengekor tren trading penuh kehati-hatian sebagaimana terlihat di Asia dan AS. Investor terus memantau saham-saham berbasis teknologi di kawasan masing-masing di tengah koreksi yang menerpa bursa AS (Wall Street).

Di Inggris, pelaku pasar berpeluang menikmati tren perdagangan positif setelah pemerintah menyiapkan proposal pengurangan pembatasan sosial dan karantina wilayah (lockdown) terbatas. Negeri Big Ben itu menargetkan semua pembatasan sudah dihapuskan pada 21 Juni.

Saham HSBC akan dipantau ketat setelah perseroan melaporkan kinerja setahun penuh pada 2020, yang mengalahkan ekspektasi serta mengumumkan pembayaran dividen pertamanya di era pandemi.

Meski laba sebelum pajak perseroan tercatat anjlok 34% menjadi US$ 8,78 miliar, itu sudah cukup untuk mengalahkan ekspektasi analis yang mematok angka proyeksi di US$ 8,33 miliar, demikian ungkap HSBC.

Perhatian juga bakal tertuju pada pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat AS. Pelaku pasar menunggu komentarnya mengenai suku bunga acuan dan inflasi.

Investor di AS sejauh ini khawatir melihat kenaikan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun yang terus menguat. Kenaikan tersebut diikuti reli surat utang di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kemarin, Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa pihaknya memonitor ketat pergerakan imbal hasil obligasi tenor panjang (di atas 10 tahun).

Dari sisi korporasi, Manchester United akan merilis kinerja keuangan 2020 beriringan dengan rilis data tenaga kerja Inggris, data pesanan industri Italia per Desember, dan angka inflasi final zona Euro per Januari.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular