
Gokil Telkom Meroket! Nih Deretan Top Gainers-Losers Sesi I

Berikutnya deretan saham-saham top losers di sesi I.
Top Losers
- Bank Jago (ARTO), saham -6,88% Rp10.150, transaksi Rp 119,7 M
- Harum Energy (HRUM), -6,08% Rp 6.950, transaksi Rp 169,9 M
- Bank MNC Internasional (BABP), -5,08% Rp 56, transaksi Rp 8,0 M
- Summarecon Agung (SMRA), -4,28% Rp 895, transaksi Rp 32,1M
- Pakuwon Jati (PWON), -2,70% Rp 540, transaksi Rp 9,9 M
Adapun terkait dengan saham TLKM yang berada di posisi keempat top gainers pada sesi I hari ini terjadi seiring dengan adanya beberapa rencana strategis perusahaan, termasuk akan dilakukannya initial public offering (IPO) dua anak usaha Telkom di bursa.
Dalam acara "Prospek Pasar Modal 2021" yang digelar CNBC Indonesia, Senin kemarin (22/2/2021), manajemen Telkom pun membeberkan beberapa rencana strategis yang bisa menjadi pertimbangan investor.
Dari sisi IPO, Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan perseroan akan membawa dua anak usaha untuk IPO, satu di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan satu di bursa Asia tanpa menyebutkan nama bursa.
"Sebenarnya beberapa anak usaha kita sudah go public, ada di Jepang, di Australia," katanya dalam forum tersebut yang juga dihadiri Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Komisaris BEI Pandu Sjahrir.
"Tahun ini ada 2 [IPO], satu di Indonesia, satu lagi di Asia. Saya ga bisa naming [sebutkan nama] insya Allah tahun ini kejadian [realisasi]. Kalau dilihat kesiapan faktanya sudah beberapa go public," katanya lagi.
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang sudah menyebutkan TLKM akan melakukan pemisahan (spin off) beberapa anak usahanya di bidang infrastruktur melalui pasar modal, yang merupakan bagian dari restrukturisasi korporasi.
Spin-off ini dilakukan dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Anak usaha Telkom di bidang infrastruktur akan melakukan IPO dan akan ditawarkan kepada investor global melalui Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dibentuk pemerintahan Presiden Jokowi.
Adapun Telkom memang telah merencanakan untuk melepas anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) ke pasar modal. Ditargetkan eksekusinya akan dilakukan pada kuartal terakhir tahun ini, atau paling lambat pada kuartal pertama 2022.
Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.
Setelah IPO, Mitratel berpotensi menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah menara 34.025. Hasil penggabungan 18.000 menara dimiliki oleh Telkomsel dan 16.025 sisanya milik Mitratel.
[Gambas:Video CNBC]