
Semangat Awal Pekan, IHSG Berpotensi Menguat Meski Terbatas

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)di awal pekan ini diproyeksikan masih akan melanjutkan tren kenaikan, meski cenderung masih terbatas. Sentimen positif dari dalam dan luar negeri menjadi pendorong IHSG ke zona hijau.
Jumat pekan lalu (19/2/2021), IHSG berakhir di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,51% ke level 6.231,93 poin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 11,86 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,14 juta kali. Adapun, pelaku pasar asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 15,98 miliar.
Pengamat pasar saham PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai, setelah seminggu lalu IHSG menguat tipis sebesar 0,15% tetapi disertai net sell investor asing sebesar Rp 1,12 triliun, di awal pekan ini, Senin, IHSG diperkirakan cenderung bergerak menguat terbatas karena akan didorong saham berbasis komoditas.
Selain itu, beberapa sentimen di dalam negeri yang menjadi perhatian pelaku pasar bersumber dari penyataan Presiden Jokowi yang memberikan sinyal bahwa mudik Lebaran mendatang akan tetap dilakukan pembatasan.
Edwin menilai, jika benar libur Hari Raya Lebaran akan dikurangi dan akan kembali dilakukan pembatasan sebagai antisipasi terjadinya ledakan penderita Covid-19 maka pastinya akan memukul emiten sektor otomotif, transportasi penumpang, hotel, retail & konsumer karena masa-masa Hari Raya adalah masa-masa panen penjualan dan tentunya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara makro.
Sementara itu, OJK memberlakukan kebijakan uang muka 0% bagi kredit kendaraan bermotor di industri multifinance. Kebijakan itu berlaku efektif mulai dari 1 Maret - 31 Desember 2021. Secara umum, perusahaan yang bisa memberikan DP 0% adalah perusahaan yang memiliki kredit bermasalah (NPF) kurang dari 1% sebagaimana tertuang dalam POJK 35 tahun 2018. Dengan uang muka 0% artinya 100% risiko kredit akan menjadi tanggung jawab perusahaan pembiayaan.
Namun, menurut Edwin, tak hanya faktor risiko yang perlu dipertimbangkan sebuah perusahaan leasing atau bank memberlakukan DP 0%, tetapi mengenai daya beli masyarakat cukup kuat mendorong permintaan.
"IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.163 - 6.295," katanya.
Sementara itu, PT BNI Sekuritas, dalam riset teknikal menyampaikan, IHSG menunjukkan momentum bullish. Hal ini, didukung Stochastic netral, candle Bullish Engulfing, MACD netral.
Fase akumulasi dan tren bullish selama di atas 6.151 gap, trend volume menurun, penutupan di bawah 6.244 (5 Day MA). Jika closed di bawah 6.151, IHSG berpeluang menuju target 6.090/6.018/5 954. Jika ditutup di atas 6.151 gap berpeluang menuju 6.228/6.282/6.324/6.410.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'