Dow Futures Melemah Jelang Pengumuman Data Ketenagakerjaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 February 2021 19:12
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis (18/2/2021), jelang pengumuman data-data penting terkait ketenagakerjaan.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah dan mengimplikasikan pelemahan sebesar 90 poin, Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga kompak melemah masing-masing sebesar 0,5% dan 0,8%.

Saham Apple kembali anjlok di sesi pra-pembukaan, sebesar 1,5%. Saham Apple terpelanting 3% sejauh ini selama sepekan karena investor merealisasikan keuntungan mereka di saham-saham teknologi. Saham Tesla juga melemah di sesi pra-pembukaan, anjlok lebih dari 2%.

Pergerakan di pasar kontrak berjangka ini terjadi setelah sesi Rabu. Indeks Dow Jones sedikit menguat dan menyentuh rekor baru kemarin didorong saham Chevron dan Verizon. Namun, indeks S&P 500 dan Nasdaq terjerembab di teritori negatif.

Investor akan mencermati beberapa data ekonomi yang bakal menunjukkan laju pemulihan ekonomi Negeri Adidaya tersebut, termasuk klaim awal pengangguran. Ekonom dalam survey Dow Jones memperkirakan angka klaim 773.000, sedikit melemah dari pekan sebelumnya.

Data perumahan dan manufaktur juga akan dirilis pada Kamis, setelah kenaikan penjualan ritel dan indeks harga produsen pada Rabu. Rilis data itu muncul setelah Washington membahas stimulus lanjutan. Kepala Investasi Cornerstone Wealth Cliff Hodge menyatakan bahwa finalisasi kesepakatan stimulus itu bisa menyediakan kenaikan lanjutan.

"Ketika anda berpikir tentang stimulus tambahan bisa mempengaruhi konsumen kebanyakan, dengan CARES Act 1.0 dan putaran kedua bantuan langsung tunai akan mendorong tabungan dan pada titik ini kami sangat yakin bahwa tambahan stimulus akan secara tak langsung memutar ekonomi," tutur Hodge.

Investor memantau ketat pergerakan harga di luar bursa saham, di mana imbal hasil (yield) surat utang tenor 10 tahun menyentuh level tertingginya dalam 1 tahun sementara harga minyak dan gas melompat menyusul badai salju di Texas.

Pada perkembangan lain, Kongres menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas kisah GameStop, yang dihadiri pimpinan Melvin Capital dan Robinhood serta trader ritel Keith Gill.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular