
Harum Energy Targetkan Produksi Batu Bara Naik 30% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertambangan di sektor batu bara sempat terpuruk pada 2020 lalu. Namun seiring dengan naiknya harga batu bara, tahun ini diproyeksikan bisnis batu bara akan kembali cerah, tak terkecuali bagi PT Harum Energy Tbk (HRUM).
PT Harum Energy Tbk menargetkan produksi batu bara pada 2021 ini naik 30% dibandingkan produksi pada 2020 lalu.
Hal itu disebutkan Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (17/02/2021).
"Tahun 2020 sebenarnya bukan merupakan tahun baik bagi industri batu bara. Batu bara lemah sepanjang tahun, namun menjelang akhir tahun meningkat lagi. Kalau situasi ini bisa berlanjut, kami optimis kinerja 2021 bisa lebih baik, produksi 30% lebih tinggi dari tahun 2020," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Rabu (17/02/2021).
Naiknya target produksi sampai dengan 30% tahun ini menurutnya juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan sebesar 30%.
Dia mengatakan, jika produksi bisa ditingkatkan 30% dari tahun lalu, maka diharapkan pendapatan bisa kembali setidaknya mirip dengan pencapaian pada 2019 sekitar US$ 200-250 juta.
"Untuk bottom line (laba) tergantung harga, tapi kita harapkan lebih baik," paparnya optimis.
Lebih lanjut dia mengatakan, alokasi belanja modal tahun ini akan berada di sekitar US$ 7 juta khusus untuk batu bara. Belanja modal ini dialokasikan untuk perawatan infrastruktur yang ada.
"Capex (capital expenditure/ belanja modal) di batu bara tidak besar, tahun ini hanya US$ 7 juta," ujarnya.
Seperti diketahui, pada 2019 perusahaan mencatatkan total pendapatan US$ 282,6 juta, di mana kontribusi dari pertambangan sebesar US$ 254,6 juta dengan volume penjualan batu bara sebesar 4,1 juta ton dan produksi batu bara 3,7 juta ton.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Widih! Pagi Ini, Saham HRUM Mencetak Rekor Tertinggi Baru