
Semua Mata Tertuju ke BI, Bagaimana Pasar Hari Ini?

Bursa saham Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu (17/2/2021) kembali ditutup bervariasi cenderung melemah, hal ini dapat menjadi sentimen negatif yang akan kembali hadir di kawasan Asia, termasuk Indonesia dan Eropa.
Bursa Wall Street yang cenderung melemah karena saham-saham teknologi kembali menjadi target investor untuk melakukan aksi ambil untungnya (profit taking) di saham sektor tersebut.
Namun, beberapa kabar positif juga hadir dari pasar Amerika Serikat (AS), di mana data penjualan ritel per Januari melesat 5,3%, atau jauh lebih tinggi dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memprediksi penjualan ritel akan naik 1,2%, setelah melemah 0,7% pada Desember.
Tanda adanya tekanan harga muncul dari pembalikan ekonomi yang memicu pencairan stimulus fiskal dan moneter.
Selain itu, hasil dari rapat FOMC mengindikasikan bahwa The Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.
The Fed telah berjanji untuk mempersempit suku bunga hingga mendekati level nol sampai inflasi naik menjadi 2% dan tampaknya akan melebihi tujuan itu.
Namun sikap akomodatif The Fed, ditambah dengan usulan paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden untuk bantuan pandemi membuat kekhawatiran pelaku pasar terkait inflasi akan melonjak.
Hal itu dibuktikan dengan naiknya imbal hasil (yield) obligasi acuan (benchmark) AS (Treasury) pada beberapa hari belakangan dan aksi profit taking investor di saham-saham teknologi.
Akibatnya, beberapa investor khawatir bahwa Fed mungkin harus mengubah arah lebih cepat dari yang diharapkan.
Berikutnya sentimen dari global, AS pada hari ini akan merilis data indeks ekspor-impor periode Januari 2021 dan klaim pengangguran mingguan pada akhir pekan lalu (13 Februari 2021).
Sebelumnya pada Sabtu (6/2/2021), data pengangguran mingguan menunjukkan bahwa ada 793.000 pengangguran baru, lebih buruk dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengantisipasi angka klaim 760.000, atau lebih rendah dari pekan sebelumnya sebanyak 779.000.
(chd/chd)