
Bursa Asia Panen Cuan, Hang Seng Ngegas Setelah Libur Imlek

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia kembali kompak ditutup positif pada Selasa (16/2/2021), didorong harapan pemulihan ekonomi yang dimotori suku bunga rendah di berbagai negara.
Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong berhasil melesat dan menduduki posisi pertama pada penguatan bursa saham Asia hari ini, setelah libur panjang dalam rangka perayaan tahun baru Imlek.
Indeks Hang Seng ditutup meroket 1,9% ke level 30.746,66 pada hari ini.
Selanjutnya, indeks Nikkei Jepang juga berhasil melesat pada perdagangan hari ini, setelah pada perdagangan kemarin, indeks saham Negeri Matahari Terbit tersebut mencetak rekor terbaru dalam 30 tahun. Adapun indeks Nikkei ditutup melesat 1,28% ke posisi 30.467,75.
Sedangkan untuk indeks KOSPI Korea Selatan ditutup menguat 0,52% ke level 3.163,25 dan Straits Times Index (STI) Singapura menguat 0,13% ke level 2.935,34.
Untuk bursa saham China (Shanghai Composite) masih belum dibuka hingga perdagangan Rabu (17/2/2021) besok, karena masih libur panjang tahun baru Imlek.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup menguat 0,35% di level 6.292,39 dan nyaris menyentuh level psikologi 6.300.
Nilai transaksi IHSG hari ini mencapai Rp 13,33 triliun, dimana nilai transaksi kembali turun dibandingkan dengan rata-rata bulan Januari 2021. Selanjutnya terpantau investor asing menjual bersih Rp 244 miliar di pasar reguler.
Di Asia pada hari ini, data ekonomi yang dirilis adalah data indeks ekspor-impor Korea Selatan periode Januari 2021.
Berdasarkan data dari Trading Economics, indeks ekspor Negeri Ginseng tersebut mengalami kenaikan walaupun masih di zona negatif, yakni menjadi -2,3% dari sebelumnya pada Desember 2020 di level -4,7%.
Sedangkan untuk indeks impor Negeri Ginseng juga meningkat menjadi -6,7% atau masih lebih baik dibandingkan dengan impor Desember 2020 yang di level -9,9%.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Senin kemarin telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin besutan AstraZeneca dan Universitas Oxford, yang memperluas akses dunia terhadap vaksin yang harganya lebih terjangkau itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
