Sri Mulyani Revisi Proyeksi PDB RI, Ini Respons Ekonom

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
16 February 2021 10:48
Poster
Foto: Edi Wahyono

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini pada kisaran 4,5% - 5,3%. 

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan peluang ekonomi untuk bisa tumbuh 5% di tahun ini masih relatif terbuka.

"Dengan asumsi bahwa pemerintah berhasil melakukan vaksinasi sesuai dengan timeline. Juga diikuti dengan kebijakan meningkatkan kapasitas tes serta tracing dan isolasi yang lebih agresif," jelas Yusuf kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (16/2/2021).

"Jika ini bisa dilakukan setidaknya sampai dengan periode awal tahun ini, proses recovery setidaknya bisa dirasakan lebih cepat di periode kedua tahun ini," kata Yusuf lebih lanjut.

Senada dengan hal tersebut, Ekonom Universitas Indonesia Fithra bahkan menyebutkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh jauh lebih tinggi bila apa yang direncanakan pemerintah terealisasi.

"Forecast saya itu bisa sampai 5,58% utk skenario optimis, moderat 4,4% - 4,8% dan skenario pesimis itu 3,8% untuk full year 2021," kata Fithra.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga menyarankan agar pemerintah fokus terlebih dahulu pada pengendalian pandemi, termasuk mempercepat distribusi vaksin dan efektivitas pembatasan sosial.

Secara paralel daya beli masyarakat dipompa dengan subsidi upah pekerja misalnya, dengan memberikan subsidi kepada mereka yang berpenghasilan Rp 5 juta - Rp 7 juta per pekerja, khususnya di sektor otomotif yang rentan PHK (pemutusan hubungan kerja).

"Terakhir, pengendalian inflasi pangan lebih mendesak untuk jaga konsumsi rumah tangga. Inflasi pangan jadi ancaman juga kenaikan bunga acuan pada 2021," jelas Bhima.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Sehingga target pertumbuhan PDB di 2021 menjadi 4,5% hingga 5,3%. Hal tersebut disampaikan saat melakukan Rapat Pimpinan TNI-Polri, Senin (15/2/2021).

Dari paparan Sri Mulyani, salah satu faktor yang membuat pemerintah menurunkan proyeksi perekonomian adalah penularan Covid-19 yang masih terus berlanjut di tahun ini.


(mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Sri Mulyani: Ekonomi 2023 Tumbuh 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular