
Makasi! 10 Saham Ini 'Penyelamat' IHSG, Ramai Diborong Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau pada perdagangan awal pekan, Senin kemarin (15/2/2021) di level 6.270,32, atau menguat 0,77%. Padahal indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat menyentuh level harian terendah 6.244.
Analis BCA Sekuritas, Muhammad Syahrizannas, kepada CNBC Indonesia TV, menilai penguatan IHSG tidak lepas dari dampak sentimen global terkait pelaksanaan program vaksinasi global hingga mulai dilonggarkannya pembatasan sosial, termasuk lockdown di sejumlah negara.
Ke depan, IHSG di proyeksi akan bergerak terkonsolidasi seiring dengan masih dinantikannya rilis kinerja emiten sepanjang 2020.
Data BEI mencatat, ada 299 saham menguat, 182 saham turun, dan 160 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 12,27 triliun dengan volume perdagangan 13,76 miliar saham.
Adapun asing tercatat keluar hingga Rp 573 miliar di pasar reguler. Meski demikian, kendati asing keluar, ternyata masih ada 10 saham yang mampu menahan kejatuhan IHSG sehingga mampu melaju di level hijau.
10 Top Net Foreign Buy (Reguler), Senin (15/2)
1. Bank BRI (BBRI), net buy Rp 134 M, saham +0,64% Rp 4.710
2. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 37 M, saham +0,40% Rp 6.225
3. Indah Kiat Pulp (INKP), Rp 36 M, saham +4,78% Rp 14.800
4. Bank BTPN Syariah (BTPS), Rp 32 M, saham +10,91% Rp 3.760
5. Medikaloka Hermina (HEAL), Rp 17 M, saham +0,99% Rp 4.100
6. Telkom (TLKM), Rp 5,3 M, saham +0,94% Rp 3.220
7. Sido Muncul (SIDO), Rp 5 M, saham +1,28% Rp 790
8. Indosat (ISAT), Rp 5 M, saham +1,68% Rp 6.050
9. Puradelta Lestari (DMAS), Rp 3 M, saham +1,72% Rp 236
10. Indocement Tunggal (INTP), Rp 2,3 M, saham -0,18% Rp 13.850
Dua saham bank BUMN dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun berhasil menjadi 'bumper' sehingga IHSG mampu menguat kemarin. Keduanya yakni Bank BRI dengan market cap Rp 581 triliun dan Bank Negara Indonesia dengan market cap Rp 116 triliun.
Tekanan aksi jual bersih asing terjadi saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Ada tiga saham big cap yang dilepas asing yakni PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell Rp 530 miliar, dengan market cap Rp 241 triliun.
Kemudian PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net sell Rp 173 miliar (market cap Rp 838 triliun), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 50 miliar (market cap Rp 303 triliun).
Satu sentimen baik bagi IHSG kemarin juga datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan rilis data neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 yang kembali mencatatkan surplus.
Kepala BPS Suhariyanto melaporkan nilai impor bulan lalu adalah US$ 13,34 miliar, turun 6,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Adapun nilai ekspor per Januari 2021 sebesar US$ 15,3 miliar atau naik 12,24%. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan sudah terjadi selama 9 bulan beruntun.
"Terjadi penurunan impor migas 21,9% YoY dan barang non-migas sebesar 4% YoY. Ekspor naik bagus, impor masih kontraksi 6,49% YoY," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, dalam konferensi pers Senin (15/2).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500