Asal-usul Virus Covid-19, Versi China dari Binatang Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 February 2021 08:40
A photographer on a tall ladder tries to shoot photos of the World Health Organization convoy after it entered the Huanan Seafood Market on the third day of field visit in Wuhan in central China's Hubei province on Sunday, Jan. 31, 2021. Scientists initially suspected the coronavirus came from wild animals sold in the market. The market has since been largely ruled out but for the visiting WHO team of international researchers it could still provide hints to how the virus spread so widely. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: WHO Kunjungi Pasar Ikan di Wuhan (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas kesehatan China menyebut bahwa Covid-19 yang ditemukan di Wuhan kemungkinan berasal dari kepala babi dan makanan laut yang diimpor dari luar negara tersebut.

Untuk meyakinkan argumnetasinya, China telah menangguhkan impor produk makanan beku dan meluncurkan pemeriksaan, pengujian, serta desinfeksi pada kemasan dan kontainer sehingga menimbulkan penundaan dan mengganggu mitra dagang.

Melansir South China Morning Post, beberapa ilmuwan China menyebut virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19, mungkin telah tiba di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di kota Wuhan (lokasi wabah pertama yang diketahui di dunia) melalui impor makanan beku atau yang disebut sebagai "transmisi cold-chain".

Teori itu bahkan ditampilkan dalam konferensi pers di Wuhan awal pekan ini, saat tim internasional spesialis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempresentasikan temuan penyelidikan selama sebulan tentang asal-usul virus bersama pejabat China.

"Sars-CoV-2 dapat bertahan dalam kondisi yang ditemukan dalam makanan beku, kemasan dan produk rantai dingin," kata Liang Wannian, pejabat Komisi Kesehatan Nasional yang memimpin misi di sisi China, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (13/2/2021).

Liang juga menyarankan virus itu mungkin telah menyebabkan infeksi di luar negeri sebelum wabah di Wuhan tetapi mereka tidak diidentifikasi. Beijing telah berulang kali menekankan sepanjang tahun lalu bahwa hanya karena virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan, mungkin itu bukan tempat kemunculannya.

Beberapa peneliti dan otoritas kesehatan dunia sebenarnya mempertanyakan tentang makanan beku sebagai rute penularan virus.

Daniel Lucey, seorang spesialis penyakit menular di Georgetown University Medical Center di AS, mengatakan bahwa transmisi cold-chain sepertinya bukan penjelasan yang memungkinkan dan harus memerlukan studi perbandingan.

"Kenapa Wuhan dulu? Dari semua pasar makanan laut di China dan Asia dan di seluruh dunia, bagaimana kemasan rantai dingin akhirnya menyebabkan wabah pertama kali di Wuhan?," kata dia.

Dale Fisher, seorang dokter penyakit menular di National University of Singapore (NUS) mengatakan bahwa sangat "masuk akal" bagi tim WHO untuk mempertimbangkan teori tersebut.

"(Namun), teori cold-chain (transmisi) benar-benar muncul dengan gagasan bahwa ada wabah yang terjadi di pabrik pengolahan daging di negara lain. Tetapi sangat tidak mungkin ada penyebaran penyakit yang meluas terjadi sebelum Wuhan," kata Fisher.

Tim WHO di Wuhan mengatakan hipotesis lain yang lebih umum adalah kemungkinan besar virus itu masuk ke manusia melalui hewan perantara. Akan tetapi penelitian lebih lanjut tentang peran potensial produk cold chain sangat diperlukan.

"Teori lain menyebut bahwa virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, yang melakukan penelitian terhadap virus corona, dan sangatlah tidak mungkin", kata tim tersebut.

Meski begitu, ketua tim WHO dan seorang ilmuwan keamanan pangan Peter Ben Embarek, mengatakan kemungkinan ada hubungan antara teori-teori tersebut.

"Akan menarik untuk ditelusuri jika hewan liar yang terinfeksi dan beku dapat membawa virus ke pasar Wuhan. Masih belum diketahui apakah manusia dapat terinfeksi dari virus yang selamat dari kondisi beku.Pasar Wuhan dikenal menjual hewan liar, baik yang hidup maupun yang dipotong," sebutnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Terjun 3 Hari, Harga Batu Bara Bangkit ke US$ 84/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular