
Laba Naik 50%, Bank Mega Buka-Bukaan di Public Expose 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan buka-bukaan terkait kinerja yang cemerlang di masa pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Tahun lalu, Bank Mega meraih laba bersih sebesar Rp 3 triliun, melesat 50,2% dibandingkan laba bersih 2019 senilai Rp 2 triliun.
Selain memaparkan pencapaian di 2020, Bank yang dikendalikan oleh Pengusaha Chairul Tanjung lewat CT Corpora ini juga akan menyampaikan proyeksi kinerja tahun ini, dan bagaimana strateginya dalam menghadapi 2021 yang masih penuh tantangan.
Paparan kinerja ini akan disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib pada Public Expose atau Paparan Publik 2021 dengan tema "Performa Positif di Tengah Tantangan Perekonomian". Paparan ini akan digelar pada Rabu, 17 Februari 2021, dan dimulai pada pukul 15.00-16:00 WIB.
Bagi yang tertarik untuk mengikuti public expose ini sebagai peserta bisa mendaftar melalui link https://bit.ly/registrasimegapubex. Peserta public expose akan mengikuti acara ini via zoom termasuk kesempatan bertanya langsung kepada direksi Bank Mega
Adapun bagi yang ingin menyaksikan siaran langsung paparan publik tersebut bisa diakses melalui CNBC Indonesia Televisi. Tak hanya itu Paparan Publik ini juga bisa ditonton melalui livestreaming di www.cnbcindonesia.com/megapublicexpose.
Sebagai informasi, di tengah pandemi Covid-19, kenaikan laba bersih yang dicatatkan oleh Bank Mega disokong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 3,91 triliun, naik 9,2% dari sebelumnya Rp 3,58 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar Rp 48,48 triliun, terkontraksi 8,54% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 53,01 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tercatat tumbuh 8,79% menjadi Rp 79,18 triliun dari sebelumnya Rp 72,79 triliun.
Adapun rasio kredit bermasalah / non performing loan (NPL) Bank Mega sepanjang 2020 secara gross turun menjadi 1,39% dari tahun lalu Rp 2,46%. Dari sisi permodalan, CAR perseroan masih cukup tebal, yakni 31,04% dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to depocit ratio (LDR) di level 60,04%.
Hal ini membuat total aset MEGA naik menjadi Rp 112,20 triliun dari sebelumnya Rp 100,80 triliun. Nilai tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp 94,99 triliun dan ekuitas sebesar Rp 18,20 triliun.
(dob/dob) Next Article Efisiensi Meningkat, Bank Mega Cetak Rekor BOPO Terendah