Gandeng Artajasa, Bank Mandiri Integrasikan BPR ke GPN

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 February 2021 13:30
Dok. Mandiri
Foto: Dok. Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersama PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) untuk memfasilitasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) agar dapat memproses transaksi Gerbang Pembayaran nasional (GPN).

Bank Mandiri bertindak sebagai Bank Induk dari BPR Karyajatnika Sadaya (BPR KS) agar dapat terhubung ke jaringan GPN melalui Artajasa sebagai perusahaan switching yang mendukung koneksi tersebut. Kerjasama ini diharapkan semakin memperluas ekosistem GPN.

Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway/NPG) Pasal 5 ayat 4, mensyaratkan bahwa BPR dan BPRS dapat terhubung dengan GPN melalui bank umum atau bank umum syariah.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan implementasi dari visi Bank Mandiri untuk menjadi partner finansial utama pilihan nasabah, termasuk BPR dan BPRS. Dengan sinergi ini, diharapkan BPR/BPRS akan semakin berkembang dan mampu mendukung sistem pembayaran nasional yang lancar, aman, efisien, dan handal, serta mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi yang semakin maju, kompetitif, dan terintegrasi.

"Kami berharap kerjasama ini menjadi awal dari terintegrasinya seluruh ekosistem BPR/BPRS ke Gerbang Pembayaran Nasional sehingga dapat memperkuat standar pelayanan BPR/BPRS agar setara dengan industri perbankan nasional," kata Aquarius sebagaimana keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Saat ini, pihaknya sangat terbuka untuk pintu kolaborasi dengan BPR atau BPRS lain yang telah mengusung rencana digitalisasi produk dan layanan melalui Bank Mandiri sebagai Bank Induknya. Bank Mandiri berharap, kerjasama dengan BPR KS ini dapat dikembangkan ke aspek yang lebih luas sehingga dapat membantu BPR KS dalam menjaga konsistensi usaha serta pengembangan layanan keuangan bagi nasabah.

"Tak hanya kepada BPR KS, Bank Mandiri pun siap untuk menjajaki berbagai inisiatif kerjasama digital banking yang bisa dikembangkan guna memenuhi kebutuhan BPR/BPRS lain di Indonesia," tuturnya.

Adapun peran dan kontribusi Mandiri dalam mendukung digitalisasi perbankan salah satunya adalah penerapan digital banking secara nasional melalui ketersediaan layanan digital yang saat ini sudah tersebar sebanyak 13 ribu ATM, 176 ribu EDC, 573 ribu merchant QRIS dan juga beberapa program pendukung beyond banking. Pendukung Beyond banking tersebut antara lain Digi Resto & Digi Retail, Solusi Hunian Pintar, Yokke Biz, dan tidak ketinggalan yaitu pembentukan cashless ecosystem salah satunya di Taman Mini Indonesia Indah.

Sebagai informasi, sepanjang 2020 Bank Mandiri sudah memproses 2,9 Miliar transaksi elektronik dengan nilai nominal mencapai Rp 3.200 triliun. Dari nilai tersebut, transaksi jaringan melalui switching mencatatkan kenaikan 12 % dibandingkan nominal transaksi jaringan pada posisi yang sama pada 2019.

Direktur Utama Artajasa, Bayu Hanantasena mengatakan sinergi Artajasa dengan Bank Mandiri untuk memberikan solusi agar BPR/BPRS dapat menikmati layanan yang optimal dan terhubung dengan GPN. Kedepannya, solusi digitalisasi bank juga dapat dirasakan para nasabah BPR dan BPRS yang ada di Indonesia.

Secara nyata sinergi Artajasa dan Bank Mandiri ini merupakan penegasan komitmen untuk selalu melakukan pengembangan yang terintegrasi dan berkesinambungan, serta meningkatkan daya saing sistem pembayaran nasional dan industri perbankan.

"Dengan adanya kolaborasi layanan ini, Artajasa sebagai pemilik dan pengelola jaringan ATM Bersama, terus memperluas penetrasi kepada BPR dan BPRS yang ingin terhubung dan tergabung dengan GPN. Implementasi koneksi BPR/BPRS yang tergabung dalam GPN ini akan memberikan banyak manfaat seperti, membuka koneksi ke Bank lainnya sehingga tidak hanya dapat mengakses terminal Bank lain namun juga melakukan transaksi transfer antar bank. Kemudian BPR/BPRS lebih efisien dalam mengelola ATM tanpa harus membeli atau menambah di titik tertentu, serta akan semakin memperluas layanan bagi nasabah BPR/BPRS," ujar Bayu.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular