
Bo Cuan! Sepertinya Tak Ada Ang Pao Buat Investor di Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski menghadapi tekanan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona positif pada penutupan sesi pertama perdagangan Kamis (11/2/2021), jelang libur Tahun Baru Imlek.
Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat tipis, sebesar 8,05 poin atau +0,13% ke 6.209,881. Sebanyak 210 saham menguat, 220 tertekan dan 186 lainnya flat. Transaksi bursa masih tipis dengan 7 miliar lebih saham diperdagangkan, sebanyak 641.000-an kali.
Nilai transaksi juga kian mengecil, menjadi Rp 6,7 triliun, di mana investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 55,1 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan mereka cenderung memburu aset-aset yang harganya tertekan.
Kabar baik muncul dari Kementerian Kesehatan yang mencatat jumlah pasien positif corona melandai 3 hari berturut-turut. Data pada Rabu (10/2/2020) hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan ada 8.776 kasus baru, atau di bawah angka rerata harian 10.000.
Namun, pelaku pasar masih memilih menunggu perkembangan vaksinasi. Per 9 Februari 2021, total vaksin yang sudah disuntikkan ke rakyat baru 1.066.860 dosis. Angka rata-rata tujuh harian ada di 59.800 dosis per hari.
Di tengah kondisi demikian, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung terutama jelang libur panjang akhir pekan ini, menyusul hari raya Imlek pada Jumat besok.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal IHSG |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas tengah dengan BB yang kembali menyempit maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terkoreksi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.253. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.191.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 58 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual, akan tetapi RSI terkonsolidasi turun setelah sebelumnya menyentuh level jenuh beli sehingga menandakan IHSG akan terkoreksi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas tengah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bearish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsilidasi turun.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500