Jadi Holding Ultra Mikro, Saham BBRI Tak Goyah di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
10 February 2021 09:36
BRI
Foto: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali menjadi primadona pada perdagangan hari ini. Tercatat saham BBRI kembali menghijau 0,22% ke level Rp 4.630/unit di tengah indeks acuan IHSG yang terkoreksi 0,11%.

BBRI kembali melanjutkan apresiasinya setelah melesat 3,59% pada perdagangan kemarin. Bahkan pagi tadi BBRI sempat dibuka terbang ke Rp 4.710/unit atau kenaikan 1,95%.

Meski baru dibuka, perdagangan BBRi terpantau masih ramai di angka Rp 321 miliar dan menjadi saham kedua dengan transaksi paling besar di bursa. Kapitalisasi BBRI sendiri tercatat berada di angka Rp 571 triliun.

Saham BBRI terbang setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Senin (8/2/2021), Menkeu memaparkan skenario penggabungan ketigaBUMN dengan BRI akan menjadiholding-nya.

Bentuk kongkretnya, pemerintah akan menggabungkan tiga BUMN yaitu Bank BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Pembentukanholdingini akan diawali dengan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ataurights issue dari Bank BRI.

"Holdingdilakukan melalui persetujuanrights issuedari BRI di mana negara akan ambil bagian seluruhnya dengan cara alihkan seluruh sahan Seri B dari PNM dan Pegadaian diserahkan ke BRI," kata Sri Mulyani Indrawati.

Setelah holding terbentuk pemerintah masih akan menguasai ±56,75% ≤ 60%. Sementara itu publik masih akan mengusai ±40% ≤ 43,25% saham BBRI.

Aksi korporasi ini dinilai bakal menguntungkan semua pihak baik bagi korporasi, pemerintah hingga masyarakat secara luas, sebagaimana disampaikan Menkeu dalam presentasinya di parlemen Senin kemarin.

Untuk korporasi, pembentukan holding ini akan membawa setidaknya tiga manfaat utama yaitu peningkatan valuasi dan efisiensi bisnis serta penurunan cost of funds. Semangat yang ingin dibangun ialah sinergi antar-BUMN.

Holding ultra-mikro juga membuat struktur BUMN menjadi lebih ramping sehingga diharapkan mampu meningkatkan tata kelola bisnisnya.

Selain itu dengan adanya holding diharapkan mampu meningkatkan rasio penyaluran kredit ke UMKM yang jumlahnya mencapai 98% dari total pelaku usaha.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular