
Penjualan Ritel Anjlok, Apa Kabar Jualannya Emiten Konsumer?

Mengingat penjualan ritel sudah ambles dalam 13 bulan terakhir, artinya masalah ini sudah terjadi sejak tahun lalu.
Bagaimana kinerja emiten sektor barang konsumsi saat penjualan ritel rontok sepanjang 2020?
Ada beberapa emiten konsumer yang sudah merilis kinerja tahunan unaudited, sehingga Tim Riset CNBC Indonesia memakai data sementara September 2020.
Menurut laporan keuangan interim per 30 September 2020, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 1,61% menjadi Rp 58,78 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 57,85 triliun.
Emiten makanan-minuman PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), anak usahanya yang memproduksi Indomie, juga mencatatkan kenaikan pada pos penjualan bersih sebesar 3,37 persen dari Rp 32,79 triliun pada 2019 menjadi Rp33,89 triliun pada 2020, menurut laporan keuangan interim per 30 September 2020,
Sementara, berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, emiten barang konsumer Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melaporkan pertumbuhan penjualan neto tipis sebesar 0,11% menjadi Rp42,97 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 42,92 triliun.
Berbeda dengan ketiga emiten di atas, laporan keuangan (interim) per 30 September 2020 menyebutkan, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) penjualan bersih anjlok sebesar 2,10% menjadi Rp17,58 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp17,96 triliun.
Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMS) nyungsep paling dalam di antara emiten-emiten di atas. Penjualan neto emiten berkode HMSP ini per 30 September 2020 anjlok sebesar 12,55% secara tahunan dari sebelumnya Rp 77,50 triliun.