Moody's Angkat Bicara Soal Kontraksi Ekonomi RI, Coba Simak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia jatuh dalam dan masuk ke jurang resesi untuk pertama kalinya sejak krisis moneter tahun 1998 . Lembaga riset global Moody's Analytics tidak kaget melihat output perekonomian Indonesia terkontraksi 2,07% sepanjang tahun 2020.
Hampir semua pos pengeluaran mengalami kontraksi. Hanya pengeluaran pemerintah saja yang tumbuh positif. Hal ini dikarenakan pemerintah menempuh kebijakan fiskal ekspansif untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang lesu darah.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal keempat menyusut 2,19% (yoy). Lebih baik dari kuartal sebelumnya di angka 3,49% (yoy). Konsumsi domestik yang menyumbang dua pertiga output perekonomian nasional tumbuh negatif 3,6% (yoy) pada kuartal terakhir tahun lalu.
Investasi juga menyusut 6,2% (yoy) di kuartal keempat tahun 2020 setelah mengalami pertumbuhan negatif 6,5% (yoy) pada periode Juli - September. Ekspor Indonesia anjlok 7,2% (yoy) pada periode yang sama. Lebih baik dari periode kuartal sebelumnya yang mencapai 10% (yoy).
Belanja pemerintah tercatat hanya naik 1,8% (yoy) pada kuartal empat tahun lalu setelah naik 9,8% pada kuartal sebelumnya. Kenaikan belanja pemerintah ini harus dibiayai oleh penerbitan utang sehingga membuat defisit anggaran melebar menjadi 6% PDB dari tahun sebelumnya 2% PDB.
Kebijakan moneter juga masih akan tetap akomodatif. Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter diperkirakan masih punya ruang untuk pemangkasan suku bunga acuan. Namun jelas tidak seagresif sebelumnya.
Moody's Analytics dalam laporan terbarunya menyebut bahwa jumlah kasus Covid-19 kumulatif di Indonesia yang tembus angka 1 juta menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
Lebih lanjut Moody's Analytics juga menyoroti program vaksinasi yang berjalan lambat di Tanah Air. Menurut institusi afisiliasi lembaga rating utang global tersebut pemulihan ekonomi Indonesia bakal penuh tantangan.
Namun di sisi positifnya, Moody's Analytics melihat pengesahan UU Cipta Kerja dan perjanjian kerja sama ekonomi multilateral terbesar di dunia yaitu RCEP akan membantu memperkuat sektor tenaga kerja Ri serta sektor lain seperti manufaktur, perdagangan dan investasi.
Kontraksi ekonomi RI di tahun 2020 tidak sebesar perkiraan Bank Dunia di angka minus 2,2%. Pelaku pasar sudah memperkirakan ekonomi kuartal empat akan kembali terkontraksi. Meski sempat bergerak volatil, IHSG masih berada di zona hijau dan terkerek naik 0,4% hingga pukul 14.25 WIB.
[Gambas:Video CNBC]
Inflasi Tinggi di AS Bakal Picu Resesi, Bisa Merembet ke RI?
(twg/twg)