Asing Belanja Saham IHSG Hijau, Jangan Ketinggalan

Tri Putra, CNBC Indonesia
04 February 2021 09:20
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis (4/2/21) dibuka naik 0,56% ke level 6.111,75. Selang 5 menit, IHSG terpantau naik 0,54% ke level 6.110,22 kembali berada di atas level psikologis 6.100.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 75 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1 triliun.

Tercatat asing melakukan beli bersih di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 34 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 14 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan di saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dijual Rp 1 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang dilego RP 1 miliar.

Krisis pandemi memang belum berakhir, tetapi pelaku pasar kini mendapatkan "pegangan" atau keyakinan bahwa ekonomi bakal membaik, dan risiko pandemi kian terukur berkat vaksinasi yang masih berjalan.

Pasar saham pun kembali semarak, terutama jelang rilis Produk Domestik Bruto (PDB) per Desember 2020 pada Jumat besok yang bakal memberikan petunjuk sejauh mana perekonomian Indonesia memulihkan diri dari virus pandemi sepanjang tahun lalu.

Indikator menguatnya kembali keyakinan investor global itu terlihat dari Indeks volatilitas (volatility index/VIX) CBOE, atau yang dikenal dengan "indeks ketakutan." Pada Rabu kemarin, VIX turun 10,4%, melanjutkan koreksi Selasa (-15,5%).

Sepanjang pekan berjalan, indeks tersebut telah anjlok 34,5% dari 33,09 menjadi 22,91. Artinya kekhawatiran pelaku pasar global berkurang drastis, mengindikasikan bahwa mereka bakal masuk ke aset-aset berisiko, meninggalkan aset minim risiko (safe haven) seperti surat berharga negara Amerika Serikat (AS).

Indikasi tersebut mendapatkan konfirmasi di Indonesia. Dari lelang obligasi pemerintah Selasa kemarin, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) 3 kali lipat dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 83,79 triliun, dari target Rp 35 triliun.


(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular