
IHSG Mau Kemana Hari Ini? Simak Dulu 8 Kabar Pasar Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/2/21) ditutup naik 0,56% ke level 6.077,75. Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan meski dibayangi kinerja bursa asia yang merah.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 220 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 20,5 triliun.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Kamis (4/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Meluncur Tahun Ini, Bank Digital BCA Siap Sasar Kaum Milenial
Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Suwignyo Budiman menyatakan, anak usaha perseroan, Bank Digital BCA akan segera meluncur di tahun ini. Dia membeberkan, fokus segmen yang disasar Bank Digital BCA ini terutama dari generasi milenial.
"BCA digital akan launch awal tahun, tujuannya khusus melayani milenial. Banyak milenial kurang puas layanan Mobile BCA sudah bagus, tapi kurang spesifik milenial. Kami sajikan anak perusahaan BCA Digital bisa secara pas melayani kebutuhan nasabah," kata Suwignyo, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (3/2/2021).
2. Disebut Backdoor Listing Lewat Indosat, Ini Bocoran Bos Tri
Teka-teki kabar merger antara Indosat dan Tri Indonesia pelan-pelan terkuak meski belum sepenuhnya 'tirai' terbuka.
Perusahaan pengendali PT Indosat Tbk (ISAT), Ooredoo Q.P.S.C, asal Qatar sudah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison), induk Tri Indonesia, pada akhir Desember 2020.
Namun kabar pasar menyebut bahwa yang terjadi bukanlah merger, tapi posisi Indosat yang merupakan perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI), memungkinkan bagi Tri untuk melakukan backdoor listing di pasar modal.
3. Pertamina Mau Rilis Global Bond Rp 280 T, Begini Kinerjanya
PT Pertamina (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi, akan mengeluarkan obligasi global senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 280 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$).
Fitch Ratings pun mengumumkan peringkat 'BBB' atau 'Stabil' atas rencana obligasi global Pertamina tersebut.
"Obligasi akan digunakan untuk belanja modal dan tujuan korporasi umum lainnya," ungkap Fitch Ratings, Selasa (02/02/2021).
Fitch menyebut, belanja modal Pertamina pada 2020 mencapai US$ 6 miliar dan pada 2021 akan naik menjadi sekitar US$ 8 miliar.
4. Cari Pemodal via SWF, Bank Syariah Indonesia Mau Rights Issue
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membuka peluang bagi investor asing untuk menjadi investor baru pemilik saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melalui Sovereign Wealth Fund atau dana abadi bernama Indonesia Investment Authority (INA).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bank syariah milik bank BUMN Himbara ini masih memerlukan peningkatan modal yang cukup besar untuk menunjang bisnisnya. Peningkatan modal ini akan dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.