IHSG Mau Kemana Hari Ini? Simak Dulu 8 Kabar Pasar Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 February 2021 08:39
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/2/21) ditutup naik 0,56% ke level 6.077,75. Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan meski dibayangi kinerja bursa asia yang merah.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 220 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 20,5 triliun.

Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Kamis (4/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.

1. Meluncur Tahun Ini, Bank Digital BCA Siap Sasar Kaum Milenial

Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Suwignyo Budiman menyatakan, anak usaha perseroan, Bank Digital BCA akan segera meluncur di tahun ini. Dia membeberkan, fokus segmen yang disasar Bank Digital BCA ini terutama dari generasi milenial.

"BCA digital akan launch awal tahun, tujuannya khusus melayani milenial. Banyak milenial kurang puas layanan Mobile BCA sudah bagus, tapi kurang spesifik milenial. Kami sajikan anak perusahaan BCA Digital bisa secara pas melayani kebutuhan nasabah," kata Suwignyo, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (3/2/2021).

2. Disebut Backdoor Listing Lewat Indosat, Ini Bocoran Bos Tri

Teka-teki kabar merger antara Indosat dan Tri Indonesia pelan-pelan terkuak meski belum sepenuhnya 'tirai' terbuka.

Perusahaan pengendali PT Indosat Tbk (ISAT), Ooredoo Q.P.S.C, asal Qatar sudah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison), induk Tri Indonesia, pada akhir Desember 2020.

Namun kabar pasar menyebut bahwa yang terjadi bukanlah merger, tapi posisi Indosat yang merupakan perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI), memungkinkan bagi Tri untuk melakukan backdoor listing di pasar modal.

3. Pertamina Mau Rilis Global Bond Rp 280 T, Begini Kinerjanya

PT Pertamina (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi, akan mengeluarkan obligasi global senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 280 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$).

Fitch Ratings pun mengumumkan peringkat 'BBB' atau 'Stabil' atas rencana obligasi global Pertamina tersebut.

"Obligasi akan digunakan untuk belanja modal dan tujuan korporasi umum lainnya," ungkap Fitch Ratings, Selasa (02/02/2021).

Fitch menyebut, belanja modal Pertamina pada 2020 mencapai US$ 6 miliar dan pada 2021 akan naik menjadi sekitar US$ 8 miliar.

4. Cari Pemodal via SWF, Bank Syariah Indonesia Mau Rights Issue

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membuka peluang bagi investor asing untuk menjadi investor baru pemilik saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melalui Sovereign Wealth Fund atau dana abadi bernama Indonesia Investment Authority (INA).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bank syariah milik bank BUMN Himbara ini masih memerlukan peningkatan modal yang cukup besar untuk menunjang bisnisnya. Peningkatan modal ini akan dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

5. Cari Investor Lewat SWF, Telkom Siap Lepas Anak Usaha IPO

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan pemisahan (spin off) beberapa anak usahanya di bidang infrastruktur melalui pasar modal, yang merupakan bagian dari restrukturisasi korporasi.

Spin-off ini dilakukan dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anak usaha Telkom di bidang infrastruktur akan melakukan IPO dan akan ditawarkan kepada investor global melalui Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dibentuk pemerintahan Presiden Jokowi.

6. Utang Lunas! WIKA Tebus Komodo Bond Rp 5,4 T di Singapura

Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah melunasi surat utang global perseroan bertajuk Komodo Bond senilai Rp 5,4 triliun.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Wijaya mengatakan, surat utang global yang dilunasi ini merupakan global bond yang diterbitkan perseroan pada Januari 2018 dengan jumlah pokok sebesar Rp 5,4 triliun dengan tingkat suku bunga 7,70% dan akan jatuh tempo pada tahun 2021.

7. PGAS Siap Cicil Tunggakan Pajak Rp 3,06 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyebutkan akan mengajukan permohonan mencicil pembayaran denda keterlambatan pajak senilai Rp 3,06 triliun kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal ini berkaitan dengan PPN Gas Bumi untuk periode tahun 2012 dan 2013.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, manajemen PGAS menyebutkan kasus perpajakan tersebut membutuhkan cash flow yang cukup besar. Karena itu perusahaan akan mengusahakan untuk menyampaikan permohonan pembayaran secara angsuran/cicilan ke DJP.

8. PBRX Tunda Bayar Utang Rp 1,9 T Jadi 2023, Rating Dipangkas

Emiten tekstil dan produk tekstil (TPT), PT Pan Brothers Tbk (PBRX) melakukan negosiasi perpanjangan penundaan pembayaran utang senilai US$ 138,5 juta atau setara dengan Rp 1,94 triliun (kurs Rp 14.000/US$) yang jatuh tempo pada 27 Januari 2021.

Saat ini manajemen PBRX dalam proses mengupayakan perpanjangan penundaan hingga 12 Februari 2021. Pan Brothers juga mengajukan struktur perpanjangan pinjaman one-plus-one hingga akhir Januari 2023.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular