Simak 7 Kabar Pasar Ini, Bekal untuk Trading Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 February 2021 08:40
Aktivitas Perdagangan Bursa
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

5. Chairul Tanjung jadi Pemilik Baru Bank Harda

Aksi korporasi yang dilakukan PT Mega Corpora yang mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) mendapat restu pemegang saham yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBHI yang diadakan pada 29 Januari 2021.

RUPSLB juga memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 4.103.268.200 saham atau 98,06% dari seluruh saham.

Sebagaimana diketahui, awal November, pengusaha nasional Chairul Tanjung melalui Mega Corpora mengumumkan rencana akuisisi BBHI. Dalam akuisisi ini, pemegang saham BBHI yakni PT Hakimputra Perkasa menjual 3,08 miliar saham atau 73,71% saham ke Mega Corpora. Pada keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, disebutkan Mega Corpora akan menjadi pihak yang akan mengambil alih.

6. Manoj Punjabi Jual Saham FILM, Lalu Ada yang Pom-pom

Pemilik serta Direktur Utama PT MD Pictures Tbk (FILM) Manoj Dhamoo Punjabi, melaporkan penjualan saham FILM.

Dalam keterbukaan informasi, Manoj tercatat melakukan penjualan di harga Rp 324/unit sebanyak 1 juta lot dan Rp 338/unit sebanyak 300 ribu lot pada tanggal 15 Januari 2021 lalu dan mendapatkan dana sebesar Rp 425,4 juta dengan alasan investasi.

Sedangkan Manoj melakukan pembelian kembali di hari yang sama dengan lot yang sama di harga Rp 326/unit di harga Rp 423,8 juta dengan alasan investasi. Ini artinya dari kedua transaksi tersebut Manoj berhasil meraup untung sebesar Rp 1,6 juta.

Manoj menjual sahamnya pada tanggal 15 Januari dimana saat itu saham FILM sedang terbang menyentuh level tertingginya alias ARA di angka 25%.

Lalu, saham FILM sendiri baru-baru ini liar diperdagangkan karena adanya indikasi digoreng dengan metode pump and dump oleh pelaku pasar.

7. Laba BTN 2020 Melambung 671,6% Jadi Rp 1,61 T

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sepanjang 2020 lalu mencatatkan kinerja laba bersih unaudited senilai Rp 1,61 triliun. Nilai ini naik signifikan, mencapai 671,6% dibandingkan kinerja laba bersih perusahaan sepanjang 2019 yang hanya mencapai Rp 209 miliar.

Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu dalam rapat bersama dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/2/2021). Nixon mengatakan kinerja yang sangat baik ini berhasil dicapai perusahaan setelah pada 2019 perusahaan melakukan pembersihan besar-besaran atas performa perusahaan sebelumnya.

"Laba bersih kami tumbuh memang sangat tinggi sekali sampai 671%. Memang didorong oleh karena memang lebih karena tahun 2019 kita lakukan banyak downgrade, bebersih-bersih, sekarang sudah mulai pelan-pelan kita perbaiki sehingga laba kami ke Rp 1,6 triliun," kata dia.

Selain dari kinerja laba yang membaik, BTN juga mencatatkan perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) berada di posisi 93,19%. Ini merupakan pertama kalinya perusahaan mencatatkan LDR berada di bawah 100% dan membuat perusahaan selalu memiliki masalah likuiditas.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular