
10 Saham Tercuan Kemarin: IRRA-KAEF dkk Bangkit dari 'Kubur'

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 0,39%, di level 6.043,84 pada perdagangan Selasa sore kemarin (2/2/2021). Level tertinggi indeks sempat terjadi di level 6.157, dan terendah 6.018.
Data BEI mencatat, ada 247 saham naik, 234 saham melorot dan 146 saham stagnan, dengan jumlah transaksi mencapai Rp 17,79 triliun dan volume perdagangan 24,34 miliar saham.
Investor asing keluar dari pasar saham Indonesia dengan catatan jual bersih (net sell) asing mencapai Rp 544,72 miliar di pasar reguler.
Meski net sell asing, tapi dalam 30 hari perdagangan terakhir asing masuk tercatat mencapai Rp 8,95 triliun di semua pasar
Sementara itu, data BEI mencatat, di pasar negosiasi dan tunai, asing masuk dengan jumlah kecil saja, Rp 1,73 miliar.
Adapun investor lokal mampu menahan kejatuhan IHSG sehingga jatuh tak terlalu dalam, dengan beli bersih Rp 500 miliar, hasil dari aksi beli investor domestik Rp 14,1 triliun dan jual Rp 13,6 triliun.
Berikut ada 10 saham yang mencatatkan kinerja positif kemarin.
Daftar 10 Saham Top Gainers Selasa (2/2)
1. Widodo Makmur Unggas (WMUU), saham +33,44% Rp 242, transaksi Rp 228 M
2. Barito Pacific (BRPT), +15,66% Rp 1.145, transaksi Rp 232 M
3. Tiga Pilar Sejahtera (AISA), +14,29% Rp 272, transaksi Rp 103 M
4. Mitra Keluarga (MIKA), +9,59% Rp 3.200, transaksi Rp 124 M
5. Kimia Farma (KAEF), +8.39% Rp 3.230, transaksi Rp 196 M
6. Harum Energy (HRUM), +8% Rp 6.075, transaksi Rp 151 M
7. AKR Corporindo (AKRA), +8% Rp 3.240, transaksi Rp 145 M
8. Bank BTN (BBTN, +3,88% Rp 1.740, transaksi Rp 199 M
9.Smartfren (FREN), +3,51% Rp 59, transaksi Rp 34 M
10. HM Sampoerna (HMSP), +3,31% Rp 1.405, transaksi Rp 175 M
Widodo Makmur atau emiten berkode WMUU resmi melakukan IPO sebanyak 1.941.176.500 saham biasa atau 1,94 miliar saham (15% saham) dengan harga perdana Rp 180/saham sehingga meraih dana IPO Rp 349,4 miliar. WMUU berhasil listing pada perdagangan Selasa kemarin.
Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ini juga akan menghimpun pendanaan dengan menerbitkan obligasi pada kuartal terakhir tahun ini.
Sementara itu, dua saham farmasi yakni KAEF dan IRRA berhasil bangkit dari keterpurukan dan berkali-kali mengalami auto reject bawah (ARB). Saham keduanya berhasil rebound di tengah berita positif Indonesia menerima vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 10 juta vaksin, ditambah 1 juta juta dosis overfill pada Selasa kemarin.
Bahan baku vaksin yang diterima Indonesia merupakan bagian dari bahan baku Sinovac sebanyak 140 juta dosis pada tahun ini yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap.
Juru Bicara PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengemukakan pengiriman ratusan juta vaksin Sinovac akan dilakukan hingga Juli 2021. Artinya, ada percepatan dari yang semula ditargetkan pada November 2021.
Bio Farma adalah Holding BUMN farmasi yang bertanggungjawab dalam distribusi vaksin, dan menjadi induk dari KAEF dan PT Indofarma Tbk (INAF).
Satu saham lagi yang tiba-tiba masuk top gainers yakni HRUM. Ini terjadi setelah emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki ini lagi-lagi ekspansi ke tambang nikel.
Kali ini, Harum Energy, melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel, mengakuisisi 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd atau setara dengan 24.287 saham perusahaan. Aquila tercatat berbasis di Singapura.
Harga jual beli itu diteken sebesar US$ 80.325.000 atau setara dengan Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Sebelumnya, HRUM mengakuisisi Nickel Mines Limited asal Australia sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar. Nickel Mines tercatat di bursa saham Australia pada 20 Agustus 2018.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
