Upps! Manoj Punjabi Jual Saham FILM, Lalu Ada yang Pom-pom

Tim Riset CNBC, CNBC Indonesia
02 February 2021 14:13
Manoj Punjabi
Foto: Manoj Punjabi (CNBC Indonesia/Fitri Said)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik serta Direktur Utama PT MD Pictures Tbk (FILM) Manoj Dhamoo Punjabi, dalam keterbukaan informasi melaporkan penjualan di saham FILM.

Dalam keterbukaan informasi tersebut mencatat Manoj tercatat melakukan penjualan di harga Rp 324/unit sebanyak 1 juta lot dan Rp 338/unit sebanyak 300 ribu lot pada tanggal 15 Januari 2021 lalu dan mendapatkan dana sebesar Rp 425,4 juta dengan alasan investasi. 

Sedangkan Manoj melakukan pembelian kembali di hari yang sama dengan lot yang sama di harga Rp 326/unit di harga Rp 423,8 juta dengan alasan investasi. Ini artinya dari kedua transaksi tersebut Manoj berhasil meraup untung sebesar Rp 1,6 juta.

Manoj menjual sahamnya pada tanggal 15 Januari dimana saat itu saham FILM sedang terbang menyentuh level tertingginya alias ARA di angka 25%.

Lalu, saham FILM sendiri baru-baru ini liar diperdagangkan karena adanya indikasi digoreng dengan metode pump and dump oleh pelaku pasar.

Metode pump and dump adalah metode menggoreng saham dimana seorang oknum melakukan pembelian di harga rendah selanjutnya setelah menguasai barang yang beredar maka sang oknum akan dengan mudah mengerek harga saham tersebut naik (cornering).

Setelah saham tersebut melesat, biasanya sang oknum akan melakukan pom-pom dan mempromosikan saham tersebut ke investor ritel untuk diborong dengan iming-iming saham tersebut sangatlah cerah fundamentalnya dan akan terbang lebih tinggi.

Ketika investor ritel tertarik untuk membeli maka oknum tersebut akan menjual saham tersebut di harga tinggi alias distribusi dan meraup untung dalam jumlah besar.

OJK sendiri sudah bertanya kepada manajemen FILM perihal gerak volatil saham dalam berberapa hari terakhir. Manajemen FILM sendiri mengatakan tidak mengetahui adanya fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham.

Saat ini saham FILM terpantau diperdagangkan anjlok menyentuh level terendahnya alias ARB terkoreksi 6,90% ke level Rp 324/unit.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos FILM Manoj Ketemu Jokowi, Angin Segar Industri Perfilman?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular