IHSG Sempat Anjlok 2%, Asing Juga Ikut Obral Saham

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 February 2021 09:28
Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan di awal Februari ini (1/2/21) dibuka melemah 0,17% ke level 5.852,43. Selang 10 menit, IHSG malah ambles 2,04% ke level 5.742,81

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 137,4 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2 triliun.

Tercatat asing melakukan jual bersih (net sell) di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 68 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 16 miliar.

Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 5,6 miliar dan PT Ace Hardware Tbk (ACES) Rp 2,4 miliar.

Di dalam negeri, data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur telah dirilis pada pagi hari ini.

Berdasarkan data dari Trading Economics, data PMI manufaktur RI periode Januari 2021 versi Markit mengalami ekspansi ke angka 52,2 dari sebelumnya pada Desember 2020 berada di angka 51,3.

Padahal menurut proyeksi sebelumnya, PMI Indonesia bakal berada di level 51, atau sedikit melemah dari capaian sebulan sebelumnya pada angka 51,3.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka berarti dunia usaha berada di fase ekspansi sehingga ekonomi akan bergeliat dan sebaliknya jika di bawah 50, maka berarti dunia usaha sedang 'lesu'.

Dari Amerika Serikat (AS) pada Jumat (29/1/2021), Wall Street mengalami aksi jual para investor, Indeks Dow Jones dan Nasdaq merosot 2%, dan S&P 500 1,93%.

Salah satu penyebab buruknya kinerja bursa saham global adalah aksi spekulatif investor ritel. Di AS, sedang heboh melonjaknya saham GameStop akibat aksi spekulan investor ritel. Padahal secara finansial, perusahaan ini termasuk 'megap-megap'. Manajemen rugi bahkan menutup beberapa toko.

Beberapa hedge fund bahkan melakukan aksi jual terhadap saham GameStop yang justru dilawan oleh investor ritel.

Kepala strategi ekuitas Citigroup di AS, Tobias Levkovich, percaya valuasi pasar saham saat sudah melesat dan kejolak yang ditimbulkan oleh aksi investor ritel bisa menjadi pemicu koreksi di pasar yang sudah overvalue.

"Kami pikir itu sangat rentan, kami tidak tahu secara pasti katalis apa yang akan muncul atau kapan waktu yang pasti (termasuk investor ritel yang berorientasi melawan aksi jual hedge fund di beberapa saham), kami curiga mereka akan menghentikan reli saat ini dan akan mengalami koreksi hingga 10% sebelum kembali masuk ke pasar," kata Levkovich dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular