Manufaktur RI Terbaik dalam 6,5 Tahun, Rupiah Berjaya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 February 2021 09:10
dolar-Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Sentimen positif merebak di pasar keuangan dalam negeri seiring rilis data ekonomi terbaru.

Pada Senin (1/2/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.010 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pagi ini, sentimen positif sudah mendatangi rupiah. IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) periode Januari 2021 berada di 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang memasuki masa ekspansi.

"Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Awalnya sempat ada keraguan apakah sektor manufaktur bisa ekspansif karena pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari 2021. PPKM berlaku di berbagai wilayah Jawa-Bali.

Belajar dari pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pada September-Oktober 2020, PMI manufaktur sempat turun ke bawah 50. Selepas PSBB kembali dilonggarkan, baru PMI manufaktur kembali ke zona ekspansi.

Namun kali ini berbeda. Meski ada PPKM, tetapi pemerintah menjamin sektor-sektor usaha esensial tetap bisa menjalankan aktivitas sehingga proses produksi berjalan lancar.

Saking lancarnya, pengusaha mengaku mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku. Minimnya pasokan bahan baku membuat biaya produksi naik yang kemudian dibebankan kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga jual produk. Namun untuk menjaga minat konsumen, kenaikan harga tidak terlalu tinggi.

Kabar gembira dari sektor manufaktur menjadi gambaran awal bahwa perekonomian Indonesia pada 2021 akan membaik. Sebab, sektor manufaktur adalah penyumbang utama dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari sisi lapangan usaha dengan kontibusi mendekati 20%.

Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi Tanah Air pada 2021 akan tumbuh 3,83%. Memang masih cukup jauh dari masa pra-pandemi, tetapi lebih baik ketimbang 2020 yang diperkirakan -2,1%, terendah sejak 1998.

Institusi

Pertumbuhan Ekonomi Q IV-2020 (%QtQ)

Pertumbuhan Ekonomi Q IV-2020 (%YoY)

Pertumbuhan Ekonomi 2020 (%YoY)

Pertumbuhan Ekonomi 2021 (%YoY)

CIMB Niaga

-1.14

-2.9

-2.3

-

Bank Danamon

0.76

-1.04

-1.78

3.46

Mirae Asset

0.03

-1.75

-1.96

4.15

ING

-

-2

-

-

Maybank Indonesia

-0.52

-2.29

-2.1

4.4

Citi

1.2

-0.6

-

-

BNI Sekuritas

-0.27

-1.83

-1.92

3.52

Moody's Analytics

1.6

-3.1

-2.2

-

Bank Permata

-0.73

-2.5

-2.15

-

MEDIAN

-0.12

-2

-2.1

3.835

Prospek pemulihan ekonomi Ibu Pertiwi membuat investor di pasar keuangan ikut percaya diri seperti para industriawan. Rasa percaya diri itu dituangkan dalam perburuan terhadap aset-aset di pasar keuangan Indonesia. Derasnya aliran modal di pasar keuangan itu menjadi modal bagi rupiah untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular