
Ibu-ibu 'Gigit Jari'! Emas Gagal Kasih Cuan Pekan Ini, Why?

Dolar AS jadi kesayangan investor pekan ini. Dua peristiwa di Negeri Adidaya memberi dukungan terhadap penguatan mata uang itu.
Pertama adalah hasil rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 0-0,25%.
The Fed juga berkomitmen tetap menjalankan program pembelian obligasi (quantitative easing) sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja betul-betul pulih dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Saat ini, The Fed memborong obligasi pemerintah AS setidaknya US$ 80 miliar per bulan plus aset beragun kredit properti (mortgage-based securities) US$ 40 miliar.
Hasil rapat ini adalah keputusan yang sesuai dengan ekspektasi . Pelaku pasar 'meramal' The Fed tidak akan memberi kejutan, dan itulah yang terjadi.
Namun anehnya, pelaku pasar malah bereaksi negatif. Bukannya jadi berani bermain agresif, investor malah memilih bermain defensif sehingga menguntungkan bagi aset aman (safe haven) seperti dolar AS.
"Pandemi semakin mengkhawatirkan sementara proses vaksinasi berjalan lambat sehingga ekonomi AS bakal kehilangan momentum pada kuartal I-2021. Lagi-lagi stimulus fiskal yang akan mengambil peran utama sementara The Fed sepertinya tidak akan melakukan upaya baru dalam waktu dekat," tegas Seema Shah, Chief Strategist di Principal Global Investors yang berbasis di London (Inggris), seperti dikutip dari Reuters.