
Dengan Transformasi, BNI Yakin Kinerja 2021 Lebih Baik

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyakini kinerja pada 2021 akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu berbekal program transformasi yang telah dilakukan.
"Dengan transformasi yang kami lakukan, kami optimis bahwa kinerja BNI pada tahun 2021 akan lebih baik dibanding tahun 2020," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers laporan keuangan 2020, Jumat (29/1/2021),
Program transformasi ini telah secara resmi dimulai pada 27 Januari 2021. Langkah - langkah transformasi yang disiapkan BNI akan memastikan perseroan tetap mampu tumbuh secara berkelanjutan. Program Transformasi BNI ini berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented.
Royke menjelaskan dalam jangka pendek perusahaan belum memiliki rencana untuk mengakuiisi lembaga keuangan. Pengembangan akan difokuskan pada optimalisasi kontribusi perusahaan anak.
"Pada 2021 kami menempatkan prioritas untuk optimalisasi kontribusi perusahaan anak, di mana saat ini kami mengembangkan beberapa rencana, antara lain dalam proses pendirian kantor BNI Sekuritas di Singapura. Hal ini melengkapi solusi yang biasa dilakukan untuk nasabah korporasi kita," jelas Royke.
Sementara itu, Direktur Corporate Banking BNI Silvano Winston Rumantir, mengatakan BNI memproyeksi pertumbuhan kredit membaik di kisaran 6-9%. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi seiring pulihnya perekonomian.
Selain itu, segmen konsumer juga meningkat melihat potensi terutama kredit payroll. Dia berharap payroll loan di BNI bisa tumbuh double digit.
"Segmen menengah kecil, pertumbuhan kredit harus didukung pendanaan yang sehat, strategi kami menargetkan pertumbuhan DPK, terutama CASA," jelas Silvano.
BNI mencatatkan laba bersih konsolidasi sepanjang 2020 mencapai Rp 3,3 triliun atau terkontraksi 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun.
"Kami di BNI sepanjang tahun lalu memacu diri agar 2021 menjadi lebih baik dengan membuat lompatan bisnis. Langkah yang kami lakukan, perseroan dapat hasil menggembirakan, pemulihan lebih cepat terwujud," kata Royke.
Perseroan dapat merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp 11,9 triliun atau tumbuh 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, serta dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang hanya tumbuh 2,2% YoY.
Kedua hal ini menjadi sasaran utama perusahaan selama masa pandemi untuk meredam tekanan pendapatan bunga yang turun 4,0% YoY dalam rangka pemberian stimulus restrukturisasi kredit kepada para debitur yang terdampak oleh pandemi, serta berkontribusi pada pencapaian pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) sebesar Rp 27,8 triliun pada akhir 2020.
Bekal PPOP tersebut menambah ruang bagi BNI untuk memupuk pencadangan yang memadai dalam menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang dan juga memberikan kekuatan untuk meminimalisir volatilitas keuntungan perseroan.
Hal menarik pada kinerja BNI tahun lalu adalah peningkatan rasio dana murah yang akhir menurunkan biaya dana. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa dana pihak ketiga BNI pada akhir 2020 mencapai Rp 679,5 triliun tumbuh 10,6% dibandingkan dengan setahun lalu.
"Strategi perseroan fokus pada peningkatan dana murah sehingga rasio CASA akhir Desember mencapai 68,4%. Meningkat 160 bps secara yoy," ujar Novita.
Hal ini berdampak terhadap biaya dana (cost of fund) yang terus mengalami perbaikan sehingga pada Kuartal IV-2020 yang berada pada level 2,0% atau membaik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya. Cost of fund pada akhir 2020 turun menjadi 2,6% dari 3,2% di 2019.
Pada kesempatan yang sama Novita menjelaskan penyaluran kredit pada 2020 sebesar Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3% YoY. Rinciannya, kredit di segmen korporasi meningkat 7,4% YoY menjadi Rp 309,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada segmen bisnis kecil masih sustain sebesar 12,3% YoY menjadi Rp 84,8 triliun. Demikian juga kredit konsumer yang masih tumbuh 4,7% YoY menjadi Rp 89,9 triliun pada akhir tahun lalu.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Pergantian Direksi, Begini Kinerja BNI di Juli 2020