Bursa Asia

Hang Seng, Nikkei & KOSPI Ikutan Tragis, Ini Ada Apa sih?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
29 January 2021 17:17
A man is reflected on an electronic board showing a graph analyzing recent change of Nikkei stock index outside a brokerage in Tokyo, Japan, January 7, 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (29/1/21) akhir pekan ini, menyusul kecemasan pasar seputar trading fenomenal para investor ritel di bursa Amerika Serikat (AS).

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup ambles 1,89%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,94%, Shanghai Composite China melemah 0,63%, STI Singapura terpangkas 0,61%, dan KOSPI Korea Selatan anjlok parah hingga 3,03%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kembali ditutup ambles pada hari ini, yakni terjerembab hingga 1,96% ke level 5.862,35.

Investor asing pun mulai berjualan di pasar saham Indonesia dengan nilai hampir Rp 1 triliun di pasar reguler. Nilai transaksi hari ini tercatat sebesar Rp 16,65 triliun. Meski demikian, sebulan net buy asing masih Rp 8,51 triliun di pasar reguler.

Di Korea Selatan (Korsel) saham-saham teknologi yang terkoreksi cukup besar membuat indeks KOSPI menjadikan indeks di Kawasan Asia yang terkoreksi parah dibandingkan dengan indeks Asia lainnya.

Raksasa teknologi asal Korsel, LG Electronics ambrol hingga 7% pada hari ini, karena investor berlomba-lomba melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah saham LG melesat tinggi sebelumnya dan setelah perusahaan mengumumkan rekor pendapatan tertingginya di tahun 2020.

Tak hanya LG, perusahaan elektronik yang memiliki merek Samsung pun ambles hingga 2% pada hari ini.

Di Asia, data tingkat pengangguran di Jepang Desember 2020 tercatat masih sama dengan periode sebelumnya, yakni di level 2,9%.

Pada Kamis, bursa Wall Street melompat setelah koreksi besar-besaran pada Rabu, yang menjadi periode terburuk dalam 3 bulan terakhir.

Volatilitas ini terjadi di tengah aksi trading investor ritel yang menyerbu saham-saham sasaran aksi jual kosong (short sell) bandar besar.

Saham-saham tersebut, yakni GameStop dan AMC entertainment, menguat setelah platform penyedia online trading Robinhood menyatakan akan mengizinkan pembelian terbatas saham-saham tertentu untuk "menekan perlawanan" investor ritel tersebut.

Pada perkembangan lain, Novavax mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 besutannya mencatatkan efektivitas sebesar 89,3% dalam uji klinis di Inggris, dan memiliki efektivitas untuk melawan varian baru virus corona di Negeri Big Ben tersebut.

Namun, AstraZeneca dan Uni Eropa masih berseteru menyusul peringatan organisasi kawasan ini bahwa produsen vaksin tersebut akan dilarang mengekspor vaksinnya, kecuali mereka berkomitmen untuk memasok dosis vaksin seperti yang pernah dijanjikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular