IHSG Amburadul Hingga ke 5.800, Rupanya Ini Penyebabnya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 January 2021 17:05
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan sesi II hari ini Jumat (29/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok parah 2,50% ke level 5.830,23. Namun saat penutupan perdagangan terakhir Januari 2021 berhasil finish di 5.862, 35 poin atau terkoreksi 1,96%.

Direktur Asosiasi Riset & Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan sentimen yang mempengaruhi perdagangan selama beberapa waktu terakhir cukup ramai. Salah satunya adalah ekspektasi pasar terhadap pemulihan ekonomi yang terlalu tinggi.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi dipangkas, tidak hanya dari pemerintah Indonesia, tapi juga dari IMF meskipun berada di teritori positif," kata Nico kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/1/2021).

Selain itu, dari sisi inflasi juga masih belum mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan konsumsi masyarakat yang saat ini masih tertunda. Konsumsi ini masih belum akan naik sebab masih adanya kekhawatiran penyebaran Covid.

"Kenaikkan Covid-19 masih membuat IHSG khawatir, apakah tahun pemulihan ekonomi masih terlalu indah jadi kenyataan? Karena jumlah korban justru terlihat mengalami peningkatan," terang dia.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata dari segi teknikal mengatakan posisi IHSG kali ini telah mendekati target turun dari pola parallel channel di angka 5.815 dimana posisi ini juga hampir menutup gap 5.823 pada saat IHSG menyentuh posisi terendah di 5.825 hari ini.

Saat ini indikator RSI mulai bergerak mendekati area oversold sehingga diperkirakan pelemahan sudah mulai terbatas.

Namun demikian, untuk mengalami teknikal rebound, indeks terlebih dahulu harus melalui resisten di 6.000.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular