IHSG Mejan, Rupiah Stagnan! Mohon Bersabar, Ini Ujian...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2021 10:15
mata uang dolar rupiah dollar
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di perdagangan pasar spot, rupiah minim dinamika.

Pada Rabu(27/1/2021), kurs tengah BI atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.091. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara di pasar spot, rupiah tidak banyak bergerak. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.040, sama persis dengan posisi penutupan perdagangan kemarin alias stagnan.

Kala pembukaan pasar spot, rupiah juga stagnan. Mata uang Ibu Pertiwi sempat menguat tipis, tetapi kemudian stagnan lagi.

Sedangkan mata uang utama Asia lainnya bergerak variatif di hadapan dolar AS. Setidaknya rupiah belum seperti yen Jepang, won Korea Selatan, dolar Singapura, dolar Taiwan, dan baht Thailand yang menghuni zona merah.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:

Dolar AS sedang dalam posisi bertahan. Pada pukul 09:13 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,05%.

Selain keyakinan pasar terhadap tidak adanya kejutan dari hasil rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), pelaku pasar juga menyambut positif rencana stimulus fiskal pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden. Seperti diketahui, Biden menyodorkan proposal stimulus senilai US$ 1,9 triliun dan harus mendapat restu dari Kongres.

Para anggota Kongres dari kubu oposisi Partai Republik kurang sepakat dengan stimulus tersebut karena jumlahnya dinilai terlalu besar. Dikhawtirkan beban utang pemerintah bakal semakin berat.

Namun para anggota dari kelompok pendukung pemerintah Partai Demokrat berusaha keras untuk menggolkan stimulus tersebut. Chuck Schumer, Pimpinan Mayoritas Senat dari Demokrat, menegaskan Kongres akan mencoba meloloskan proposal stimulus meski Grand Old Party tidak setuju. Apabila pembahasan buntu dan harus berakhir dengan pemungutan suara, maka kubu Demokrat memang pasti menang karena mereka menguasai baik House of Representatives maupun Senat.

"Kami bisa menyelesaikan paket stimulus dengan rekonsilisasi. Kami akan menggunakan ini jika mereka (Republik) mencoba menghambat," tegas Schumer, sebagaimana diwartakan Reuters.

Jika diloloskan, maka stimulus fiskal (plus stimulus moneter dari The Fed) akan membuat pasokan dolar AS melimpah-ruah. Seperti halnya barang, pasokan yang berlebih akan membuat harga turun. Mata uang pun demikian, likuiditas yang 'banjir' akan membuat nilai tukarnya melemah.

Tekanan terhadap dolar AS yang datang bertubi-tubi membuat rupiah punya ruang untuk menguat. Sepertinya tren pelemahan dolar AS dan keperkasaan rupiah bakal terus terjaga pada 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular