
Tok! Senat Restui Janet Yellen Jadi Menkeu AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Senat Amerika Serikat (AS) telah resmi mengonfirmasi Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan, Senin (25/1/2021) waktu setempat. Ini berarti Yellen menjadi wanita pertama yang memimpin kementerian tersebut.
Melansir AFP, konfirmasi diberikan melalui pemungutan suara. Di AS, Menkeu memang dinominasikan oleh presiden namun harus melalui sidang kriteria di Senat.
Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden asal Partai Demokrat, partai Presiden ke-46 AS Joe Biden, menyebut Yellen sebagai ekonom luar biasa. "Sangat memenuhi syarat untuk memimpin Departemen Keuangan pada saat kritis," katanya dikutip Selasa (26/1/2021).
Pemimpin Republik, oposisi, Mitch McConnell juga mendukung Yellen. Namun ia sempat tegas mengutarakan keraguan tentang paket stimulus Joe Biden yang terlalu besar dan lebih menyukai langkah lebih terbatas.
Yellen bukan orang baru dalam ekonomi AS. Ia berperan penting 'mengamankan AS' saat memimpin Federal Reserve (The Fed) dari 2014 hingga 2018, dan sebelumnya Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Pengamat menilai ia akan sangat penting dalam minggu-minggu pertama pemerintahan baru Joe Biden. Karena dia akan menjabat sebagai negosiator kunci dengan Kongres dalam upaya untuk memenangkan persetujuan untuk paket penyelamatan senilai $ 1,9 triliun guna membantu ekonomi AS pulih dari krisis Covid-19.
"Baik Presiden terpilih, maupun saya, tidak mengusulkan paket bantuan ini tanpa apresiasi atas beban utang negara," kata Yellen kepada Komite Keuangan Senat pada sidang konfirmasi pekan lalu.
"Tapi sekarang, dengan suku bunga terendah dalam sejarah, hal paling cerdas yang dapat kami lakukan adalah bertindak besar."
Yellen juga akan berperan dalam menegakkan aturan perdagangan dan memperbaiki hubungan setelah perang dagang dilancarkan mantan presiden Donald Trump. Namun khusus hubungan dengan China, kebijakan Trump sepertinya akan dipertahankan.
Yellen minggu lalu berjanji untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengatasi "praktik tidak adil dan ilegal China yang kejam" yang merusak ekonomi AS. Ia mengatakan Beijing telah "meremehkan perusahaan Amerika" dengan serangkaian kebijakan, termasuk subsidi ilegal, pembuangan produk, pencurian kekayaan intelektual dan hambatan barang-barang AS.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Pilih Janet Yellen Sebagai Menkeu AS
