
Efek Covid-19 di RI Tembus 1 Juta, IHSG Rawan Tekanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham global masih bergerak fluktuatif menjelang dirilisnya kebijakan moneter The Federal Reserve yang akan dilaksanakan Rabu ini.
Selasa kemarin, bursa saham domestik masih melaju di zona merah dengan pelemahan 1,89% ke level 6.140,17 poin. Nilai transaksi mencapai Rp 17,59 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,46 juta kali. Investor asing tercatat melakukan beli bersih senilai Rp 346,55 miliar.
Pengamat pasar saham PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menuturkan, IHSG terus mengalami tekanan jual hingga hari ke-9 sudah turun sebesar -295.03 poin atau terkoreksi 4,7% sebagai respons adjustment valuation yang lebih rendah dari perkiraan awal sebagai dampak perlambatan ekonomi di kuartal 1/2021.
Akan tetapi disaat yang sama ketika investor lokal sedang galau tingkat dewa, ada kabar baik di mana Investor asing justru membukukan Net Buy sekitar Rp 1,2 triliun.
"Tekanan jual nampaknya belum beranjak dari Bursa Indonesia Rabu ini menyusul terkoreksinya indeks Dow Jones semalam kembali turun sebesar -0.07%," ungkap Edwin Sebayang, dalam risetnya.
MNC Asset Management menilai, saat ini adalah melakukan akumulasi beli atas saham yang berprospek bagus dengan valuasi yang murah serta didukung aksi korporasi yang menciptakan value atas emiten tersebut.
Edwin memproyeksikan, IHSG akan bergerak pada rentang 6.103 - 6.196 pada perdagangan Rabu ini.
Sementara itu, dalam risetnya, Samuel Sekuritas mencermati, dari dalam negeri kasus COVID-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta kasus dengan penambahan 13,094 kasus baru pada hari kemarin dan kasus sembuh hanya mencapai 10,868 kasus, sehingga kasus aktif terus naik mencapai 163,526 kasus.
Di sisi lain, investor juga sedang menanti arah kebijakan Presiden AS baru, Joe Biden, terhadap perdagangan dengan China. Jika kebijakannya menyerupai kebijakan presiden sebelumnya, maka di khawatirkan perang dagang akan terus terjadi.
Selain itu, pelaku pasar juga menunggu serangkaian data ekonomi yang datang di minggu ini. Salah satunya adalah hasil rapat FOMC tentang arah kebijakan Bank Sentral AS terkait suku bunga serta pandangan arah kebijakan moneter di tahun 2021.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000