
Masih Ditopang Sentimen Laporan Keuangan, Dow Futures Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (26/1/2021), menyambut musim rilis laporan keuangan emiten AS yang menjanjikan sentimen positif.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 98 poin, atau +0,3%, diikuti kontrak serupa indeks S&P 500 naik 0,2% dan Nasdaq juga menguat meski tipis.
Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% sementara S&P 500 mencetak rekor baru dengan reli 1%. Nasdaq juga mencetak rekor tertinggi baru setelah naik 0,7%. Aksi short selling mewarnai perdagangan di tengah kekhawatiran soal valuasi bursa yang terlalu tinggi.
Hari ini, beberapa emiten besar yang akan merilis laporan keuangan di antaranya adalah General Electric (GE), Verizon dan Johnson & Johnson (J&J) merilis kinerjanya sebelum pembukaan pasar, sementara Microsoft akan merilis kinerja kuartal IV-2020 setelah penutupan pasar.
Saham GE melompat 6% di sesi pra-pembukaan setelah merilis kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, saham J&J sedikit menguat setelah melaporkan rilis kinerja yang juga positif. Sementara itu saham Microsoft cenderung flat.
Kepala Perencana Pasar dan Derivatif BTIG Julian Emanuel mengatakan pasar menguat dalam beberapa pekan terakhir, sehingga membuat kinerja positif fundamental tidak lagi cukup untuk mengejar dan mendongkrak lagi valuasi sahamnya di pasar.
"Ini serupa jebakan yang bisa berujung pada kekecewaan," tutur Emanuel, mengacu pada sulitnya beberapa saham untuk menguat meski telah melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan pasar.
Dari sisi sentimen Covid-19, kabar positif muncul setelah pabrikan obat asal Amerika Serikat (AS) Moderna menyatakan bahwa mereka menyiapkan dosis penguat (booster) vaksin untuk mengatasi varian baru virus Covid-19 di Afrika Selatan dan Inggris yang lebih mudah menular.
Pejabat pemerintah Minnesota melaporkan kasus pertama virus Covid-19 yang memiliki strain seperti varian virus di Brazil. Menurut data Worldometers, AS melaporkan 25,8 juta kasus Covid-19, yang menelan korban jiwa 431.392 orang dan 15,6 juta lainnya sembuh.
Investor juga memantau pernyataan pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan memulai rapat dewan gubernur hari ini. Rapat akan berlangsung selama 2 hari dan diikuti pengumuman suku bunga acuan pada Rabu.
Data ekonomi yang dicermati meliputi harga rumah dan indeks keyakinan konsumen. Demikian juga pernyataan Menteri Keuangan Janet Yellen mengenai stimulus yang bakal ditunggu-tunggu pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping