Kasus Corona RI Nyaris 1 Juta, Rupiah KO vs Dolar Singapura

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 January 2021 11:16
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Singapura pada perdagangan Selasa (26/1/2021), melanjutkan kenaikan awal pekan kemarin. Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia yang nyaris menembus 1 juta orang memberikan tekanan bagi rupiah.

Pada pukul 10:52 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.565,18, dolar Singapura menguat 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan pada Senin (25/1/2021) jumlah pasien positif corona mencapai 999.256 orang, bertambah 9.994 orang dari hari sebelumnya. Dari total kasus tersebut, sebanyak 28.132 orang meninggal dunia, dan 809.488 orang sembuh, sehingga kasus aktif saat ini mencapai 161.636 orang.

Kasus Covid-19 di Indonesia masih tetap tinggi meski pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam 2 pekan terakhir, dan masih berlangsung hingga 8 Februari nanti.

Pada pekan kedua pelaksanaan PPKM, jumlah pasien positif corona bertambah 81.333 orang. Rata-rata pasien positif bertambah 11.619 orang per hari.

Jumlah ini malah naik dibandingkan pekan pertama, di mana jumlah pasien positif bertambah 79.903 orang. Rerata pasien positif bertambah 11.415 orang setiap harinya.

Selama dua pekan pelaksanaan PPKM, jumlah pasien positif bertambah 161.236 orang (rata-rata 11.517 orang per hari). Naik tajam dibandingkan dua minggu sebelumnya yaitu 114.661 orang (rerata 8.190 orang per hari).

Kehadiran vaksin anti-virus corona sepertinya belum membuat pelaku pasar yakin. Sebab, masih menjadi pertanyaan apakah pemerintah mampu mencapai target kekebalan kolektif (herd immunity) dengan vaksinasi terhadap sebagian besar Warga Negara Indonesia pada kuartal I-2022.

"Masih harus dilihat apakah pemerintah bisa memenuhi target vaksinasi sesuai jadwal. Belum lagi masih ada pertanyaan seputar efikasi vaksin Sinovac," sebut Antony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.

Sementara itu dolar Singapura sebenarnya juga dalam kondisi kurang bagus. Data dari Singapura kemarin menunjukkan CPI di bulan Desember stagnan alias 0% year-on-year (YoY) di bulan Desember 2020. Sementara Core CPI turun -0,3% YoY alias mengalami deflasi. Dengan demikian, Singapura sudah mengalami deflasi selama 11 bulan beruntun.

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) mengatakan penurunan Core CPI di bulan Desember terjadi akibat penurunan biaya jasa sebesar 0,8%. Biaya jasa penerbangan serta liburan di bulan Desember menjadi pemicu utama penurunan, menurut MAS.

Meski deflasi terjadi secara beruntun, tetapi dolar Singapura tetap mampu menguat melawan rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Jeblok Hari Ini Ngegas, Ada Apa Dolar Singapura?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular