
Saham Pemilik SCTV & Sritex Terlempar dari LQ45, Harga Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) resmi terdepak dari daftar indeks 45 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia atau indeks LQ45.
Hal ini berdasarkan evaluasi mayor atas indeks LQ45 pada bulan Januari 2021 guna menetapkan daftar saham dan menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan untuk penghitungan indeks LQ45.
Terdepaknya SRIL dan SCMA kemudian digantikan oleh masuknya dua pendatang baru Indeks LQ45. Kedua emiten tersebut adalah emiten migas yang didikan pengusaha Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Hal ini berlaku sejak periode Februari sampai dengan Juli 2021.
Keluarnya SCMA dari indeks LQ45 membuat harga saham perseroan pagi ini terkoreksi 5,08% ke level Rp 2.240 per saham atau turun 130 poin. Data perdagangan mencatat sampai dengan pukul 09.58, nilai transaksi SCMA sebesar 14,39 miliar dengan frekuensi sebanyak 1.163 kali. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan milik pengusaha Edy Sariaatmadja ini Rp 32,96 triliun.
Pergerakan saham SCMA dalam sepekan terakhir ini masih terkoreksi 9,39%. Sedangkan, sejak awal tahun, saham SCMA sudah melesat 53,63%
Sementara itu, emiten tekstil SRIL pagi ini sahamya juga terkoreksi sebesar 0,84% ke level Rp 236 per saham. Saham SRIL diperdagangkan sebanyak 1.199 kali dengan nilai transaksi Rp 5 miliar.
Bila dilihat pergerakan sahamnya sejak awal tahun ini masih melemah 8,53%. Sedangkan, dalam sepekan terakhir, saham SRIL masih terkoreksi 7,09%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan SCMA & SRIL Terlempar dari LQ45, Didepak TPIA-MEDC