
Bank Syariah Terbesar RI Hadir, Ini Sejumlah Fakta Menariknya

Bank hasil penggabungan tiga bank syariah BUMN ini menargetkan bisa membawa perusahaan dalam negeri, terutama BUMN untuk bisa menerbitkan sukuk di pasar global.
Hery mengungkapkan bank syariah ini nantinya ditargetkan bisa merambah pasar keuangan syariah global.
"Yang belum ada juga market sukuk global, terutama di middle east karena potensi besar," kata Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).
Rencana ekspansi ini akan ditunjang dengan rencana bank hasil penggabungan ini untuk membuka kantor cabang atau kantor representatif di Dubai, Uni Emirat Arab tahun depan.
Untuk target wholesale banking di dalam negeri, perusahaan menargetkan bisa memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah dengan tingkat pendanaan yang lebih besar sekaligus menjadi lead dalam pembiayaan sindikasi.
Manajemen BRIS menegaskan akan terus mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti yang sudah dilakukan selama ini. Proyeksi dana yang akan disalurkan mencapai Rp 53,83 triliun.
Adapun persentase penyaluran bagi UMKM dari tiga bank syariah yang akan merger ini diproyeksikan akan mencapai 23% pada Desember 2021 dari total pembiayaan.
Selain itu, Bank Hasil Penggabungan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk memajukan pelaku UMKM di Tanah Air.
"Dukungan bagi UMKM tidak akan kendor, karena merekalah tulang punggung perekonomian nasional. Bank Syariah Indonesia akan menjadi bagian ekosistem dan sinergi pemberdayaan pelaku usaha UMKM, mulai dari fase pemberdayaan hingga penyaluran KUR Syariah," jar Ngatari, Dirut BRISyariah, yang juga Anggota Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN.
(hps/hps)