
Jokowi Siap Sambut SWF, Ini Fakta Pengelola Dana Abadi RI

Sampai saat ini memang belum ada nama CEO yang sudah diumumkan ke publik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan calon chief executive officer (CEO) Sovereign Wealth Fund (SWF).
Kabarnya, pucuk tertinggi dana abadi negara bernama Indonesia Investment Authority (INA) itu akan diumumkan sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan ini.
"CEO SWF akan diumumkan Presiden Joko Widodo minggu depan," kata Luhut dalam sebuah diskusi akhir pekan lalu.
Luhut lantas kemudian merinci calon CEO SWF yang kemungkinan besar diisi oleh anak muda berusia 40 tahun. Sementara itu, dewan pengawas SWF akan diisi oleh para pejabat senior.
"Saya pikir CEO dikelola oleh anak muda berkisar 40 tahun. Kalau dewan pengawas [SWF] oleh senior, CEO oleh anak muda," katanya.
Luhut menegaskan, CEO SWF nantinya bukanlah orang biasa. Orang tersebut, kata eks Kepala Staf Kepresidenan itu, telah melalui berbagai penilaian yang dilakukan pemerintah.
Luhut mengakui, pemilihan CEO dilakukan secara terbuka dan dikonsultasikan dengan lima institusi besar yang ditunjuk sebagai penasehat SWF, di mana dua di antarnya yakni Abu Dhabi Investment Authority dan Japan Bank for International Cooperation.
"Sehingga kita dapat orang yang kredibel untuk lakukan tugas ini." jelasnya.
Meski belum diumumkan secara resmi, telah beredar nama-nama yang dikabarkan akan menjadi direksi di instansi tersebut. Di antaranya adalah eks Mendag yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BKPM yakni Gita Wirjawan, Rizal Gozali yang merupakan Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid.
Kemudian, Arief Budiman, eks Direktur Keuangan Pertamina, serta Pandu Patria Sjahrir yang merupakan Direktur di Toba Bara (emiten energi yang berganti nama jadi PT TBS Energi Utama Tbk/TOBA), Pendiri Indies Capital, VC Ventures dan juga Presiden Komisaris SEA Group Indonesia. Nama lainnya adalah Thomas Trikasih Lembong yang juga eks Kepala BKPM.
(hps/hps)