
Sempat Tumbang 2%, Ini Saham-saham yang Bikin IHSG Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (25/1/21) terpantauanjlokparah 1,21% ke level6.230,63
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi belibersih sebanyak Rp 33 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 5,5triliun.
Berikut saham-saham yang membuat IHSG ambruk pada perdagangan hari ini.
Terpantau 2 emiten berkapitalisasi pasar besar menduduki 2 posisi teratas penekan indeks. Di posisi pertama terdapat emiten 'raja otomotif' PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang ambruk 2,61% dan menekan indeks 9,37 poin.
Sedangkan di posisi kedua terdapat raja kapitalisasi pasar bursa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terkoreksi 0,42% tapi menyumbang penurunan 5,01 indeks poin.
Selanjutnya muncul emiten semen PT Semen Indonesia Tbl (SMGR) yang juga terkoreksi parah 4,73% dan menyumbang turunya indeks 4,49 poin.
Terbaru, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Keputusan itu tertuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2021 yang diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan per 22 Januari 2021.
"Menetapkan perpanjangan pemberlakuan, jangka waktu dan pembatasan aktivitas luar rumah Pembatasan Sosial Berskala Besar selama 14 hari terhitung sejak tanggal 26 Januari 2021 sampai dengan tanggal 8 Februari 2021," tulis Pergub Nomor 51 Tahun 2021.
Anies meminta kepada semua pihak untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Aturan mengenai protokol kesehatan tertuang dalam Pergub Nomor 3 tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang penanggulangan Covid-19.
Sebagai gambaran, PSBB Transisi di DKI Jakarta dimulai pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021. Aturan tersebut mengikuti periode pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah pusat. PPKM sendiri telah diperpanjang hingga 8 Februari 2021.
Keputusan perpanjangan PPKM tersebut itu disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Diperpanjangnya PPKM tentunya dapat menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia yang berdampak negatif ke pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi