Sepi Katalis, Simak 7 Kabar Pasar Buat Referensi Cari Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 January 2021 08:12
Ilustrasi IHSG
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles di penghujung pekan lalu Jumat (22/1/2021). Indeks acuan saham bursa nasional drop 1,66% ke 6.307,13.

Data perdagangan BEI mencatat nilai transaksi mencapai Rp 17,34 triliun saja. Di pasar reguler asing masih mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp 139,61 miliar.

Sentimen akhir pekan lalu datang dari perpanjangan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari mendatang setelah PPKM yang berlaku sejak 11-25 Januari di wilayah Jawa dan Bali tak membuahkan hasil, dengan terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19

Keputusan perpanjangan PPKM tersebut itu disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Dari luar negeri, kabar buruk datang dari Amerika Serikat (AS) di mana tim Presiden Joe Biden menegaskan bahwa sikap pemerintah AS terhadap China tak akan berubah. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa perang dagang masih akan terus berkobar dan merusak prospek pemulihan ekonomi dunia.

Untuk memulai lagi perdagangan awal pekan ini Senin (25/1/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi akhir pekan lalu.

1. Ajib! Merger Belum Usai, Bank Syariah Indonesia Dilirik Asing

Resminya penggabungan (merger) bank syariah milik Himbara tinggal menunggu hari mengingat sesuai dengan rencana penggabungan ini baru akan resmi pada 1 Februari 2021.

Namun meski belum efektif, ternyata bank hasil penggabungan ini yang akan bernama Bank Syariah Indonesia (BRIS) telah dilirik oleh investor asing.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi.

2. Leasing Milik Sinarmas Rilis Obligasi Rp 732 M, untuk Apa?

Perusahaan multifinance Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Multifinance berencana menerbitkan obligasi dengan nilai pokok sebesar Rp 732,5 miliar.

Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multifinance Tahap II Tahun 2021 ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A, pokok yang ditawarkan Rp 348 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan tenor 370 hari kalender yang terhitung sejak tanggal emisi.

Seri B, jumlah pokok yang ditawarkan sebesar Rp 333,50 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun bertenor 3 tahun. Sedangkan, seri C, jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 51 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,50% per tahun dengan tenor selama 5 tahun.

3. Antam Digugat Lagi, Dituntut Ganti Rugi Emas 25,2 Kg

Baru-baru ini perusahaan BUMN produsen emas dan nikel, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) digugat oleh salah satu konsumennya, Budi Said di Surabaya dan diharuskan membayar kerugian senilai Rp 817,4 miliar atau setara 1,1 ton emas (1.136 kilogram emas) kepada Budi Said.

Ternyata ini bukan kejadian pertama, Antam juga digugat oleh Robin Sujoyo dan Troy Haryanto di Pengadilan Negeri Surabaya. Kedua penggugat ini diwakili oleh kuasa hukumnya Lisa Rachmat.

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Surabaya gugatan ini bernomor perkara 951/Pdt.G/2020/PN Sby pada 2 Oktober 2020. Proses persidangan gugatan ini masih berjalan dengan agenda persidangan berikutnya akan dilaksanakan pada 26 Januari 2021 mendatang.

4. Perusahaan Singapura Zico Trust Tambah Kepemilikan di TAXI

Emiten taksi milik Grup Rajawali, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) telah rampung melaksanakan skema penambahan modal melalui private placement terkait konversi utang yang jatuh tempo pada 31 Desember 2020.

Dalam penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tersebut, pemegang saham yang sudah ada menambah porsi kepemilikannya.

Pemegang saham yang menambah investasi adalah peruahaan asal Singapura, Zico Trust Ltd yang menaikkan porsi sahamnya di TAXI dari sebelumnya 1,13 miliar menjadi 2,28 miliar saham. Dengan demikian, porsi Zico di saham TAXI meningkat dari sebelumnya 18,44% per Desember 2020 menjadi 22,39%.

5. Garap Tol Sepanjang 1.087 KM, Waskita Butuh Dana Rp 20 T

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memperkirakan masih membutuhkan dana kisaran Rp 15 triliun-Rp 20 triliun untuk membiayai kebutuhan dana penyelesaian seluruh proyek jalan tol yang sedang digarapnya.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan kebutuhan dana ini diharapkan bisa dipenuhi dengan upaya divestasi aset-aset tol yang saat ini telah beroperasi ataupun menggandeng partner strategis.

"Untuk menyelesaikan ruas yang ada butuh Rp 15 triliun-Rp 20 triliun. Tapi kebutuhan itu nantinya selain dari proses divestasi kami mencoba berpartner, ini dalam proses, dengan perusahaan yang bisa sekaligus financing sehingga ga terbebani utang," kata Destiawan dalam sebuah webinar, Kamis (21/1/2021).

6. Wow! Bayar Utang, Emiten Migas Bakrie Rights Issue Rp 1,8 T

Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sebanyak 14,48 miliar saham baru.

Dalam penawaran umum terbatas (PUT) ini, harga pelaksanaannya sebesar Rp 126/saham, sehingga perseroan meraih dana segar sebesar Rp 1,82 triliun atau setara dengan US$ 129,34 juta.

Direktur Utama dan CEO EMP, Syailendra Bakrie mengatakan, dana hasil penerbitan rights issue ini rencananya, sebesar US$ 43,50 juta akan dipakai untuk mengakuisisi 25% kepemilikan EMP Inc. dari Kinross International Grup Ltd melalui anak usahanya yang memiliki dan mengoperasikan Blok Kangean di Jawa Timur.

7. Suspensi Lama, Emiten Milik Heru Hidayat Bakal Didepak Bursa!

Saham emiten ikan arwana PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) berpotensi didepak atau delisting paksa dari papan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Manajemen BEI menegaskan potensi delisting ini berlaku lantaran saham IIKP telah disuspensi (dihentikan sementara) selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 23 Januari 2022.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular