Bursa Asia

IHSG Banyak Temannya, Hang Seng dkk juga Berakhir Tragis!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 January 2021 17:00
A woman walks past an electronic board showing Hong Kong share index outside a local bank in Hong Kong, Monday, April 1, 2019. Shares have surged in Asia following a bullish Friday on Wall Street, where the benchmark S & P 500 logged its biggest quarterly gain in nearly a decade. (AP Photo/Vincent Yu)
Foto: Bursa Hong Kong (AP Photo/Vincent Yu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat (22/1/21) akhir pekan ini, di tengah maraknya aksi ambil untung (profit taking) oleh investor dan karena investor memantau prospek pemulihan ekonomi dan penyebaran virus corona (Covid-19).

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,44%, Hang Seng Hong Kong berakhir anjlok 1,6%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,4%, Straits Times Index (STI) Singapura merosot 0,85%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,64%.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini juga terpaksa ditutup ambrol 1,66% ke level 6.307,13, setelah sempat dibuka di zona hijau pada hari ini.

Data BEI mencatat, transaksi bursa agak surut dengan nilai transaksi yang hanya mencapai Rp 12,3 triliun, di mana investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 39 miliar di pasar reguler.

Pelemahan bursa saham Asia terjadi di tengah sikap investor yang memantau perkembangan gelombang kedua penyebaran Covid-19 di China setelah otoritas setempat melaporkan 103 kasus infeksi baru pada hari ini, sedikit menurun dari sehari sebelumnya sebanyak 144 kasus.

Sementara itu, data inflasi Jepang periode Desember 2020 telah dirilis pada pagi hari ini. Adapun inflasi Negeri Sakura pada Desember 2020 masih tercatat di zona negatif, yakni minus 1,2% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM), inflasi Negeri Sakura tercatat minus 0,3%. Angka ini lebih baik dari periode sebelumnya, November 2020 yang di level minus 0,5%. Adapun inflasi inti Jepang tercatat masih di zona negatif, yakni minus 1% (YoY).

Kabar buruk juga datang dari Negeri Paman Sam (Amerika Serikat/AS), di mana tim Presiden Joe Biden menegaskan bahwa sikap pemerintah AS terhadap China tak akan berubah.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa perang dagang masih akan terus berkobar dan merusak prospek pemulihan ekonomi dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular