Usai Aksi Cetak Rekor di Wall Street, Dow Futures Naik Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 January 2021 18:46
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., March 19, 2018. REUTERS/Lucas Ja
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis (21/1/2021), setelah Wall Street menyentuh rekor tertinggi menyambut pelantikan presiden terpilih Joe Biden kemarin.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average tumbuh 33 poin, diikuti kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq yang juga menguat tipis.

Kemarin, Wall Street menguat dengan indeks Dow Jones Industrial Average bertambah lebih dari 250 poin dan menyentuh rekor terbaru. Saham Microsoft menjadi pengangkat utama, dengan menyumbang 52 poin kenaikan terhadap indeks.

Indeks S&P 500 tumbuh 1,4% dan menyentuh level tertinggi juga, demikian juga Nasdaq yang naik nyaris 2% ke level tertinggi. Indeks Russell 2000 yang berisi saham berkapitalisasi pasar kecil juga menguat, sebesar 0,44%.

Saham teknologi melejit, terutama Netflix yang lompat 16% menyusul lonjakan jumlah pelanggannya. Namun, saham penerbangan ambles lebih dari 2% kemarin setelah melaporkan kinerja keuangan yang lebih buruk dari estimasi pasar akibat pandemi.

"Mungkin reli tersebut hanya merefleksikan pemulihan ekonomi yang tersinkronisasi secara global, didorong oleh stimulus yang besar dan kemajuan vaksinasi," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.

Biden resmi menjadi Presiden AS menggantikan Donald Trump. Dalam pidato pelantikannya, dia menyerukan warga Amerika menolak upaya memecah belah dan bersumpah akan melayani mereka yang tak memilihnya, sembari mengklaim: "demokrasi telah menang."

Presiden ke-46 ini akan mengucurkan stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun secepatnya. Dia telah mengumumkan bahwa AS akan kembali pada Kesepakatan Paris untuk memerangi perubahan iklim, dan menormalisasi kebijakan imigrasi rasis a la Trump.

Pada hari ini, pelaku pasar bakal mencermati musim laporan keuangan di antaranya oleh Baker Hughes, Union Pacific Intel, dan IBM.

Mereka juga memantau data klaim pengangguran yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS berbarengan dengan pembukaan pasar. Ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi 925.000 penganggur baru per pekan lalu, turun dari pekan sebelumnya 965.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular