Alasan Lengkap BI Tahan Bunga Acuan 3,75% di Januari 2021

Market - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 January 2021 15:54
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia) Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada Januari 2021 sebesar 3,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan 3,75% sejalan dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas eksternal yang terjaga. "Serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi," jelas Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2021).

Kemudian, dalam assessment-nya hal ini juga terkait dengan adanya pemulihan perekonomian global akan berlanjut pada 2021. Aktivitas ekonomi global diperkirakan terus meningkat, didorong oleh implementasi vaksinasi Covid-19 di banyak negara, serta keberlanjutan stimulus kebijakan fiskal dan moneter.

Pemulihan ekonomi global tersebut, sambung Perry, ditopang terutama oleh Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), serta sejumlah negara maju seperti Eropa dan Jepang, dan negara berkembang seperti India dan ASEAN.

Perbaikan ekonomi global tersebut mendorong berlanjutnya kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia. Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global diperkirakan menurun seiring dengan ekspektasi perbaikan perekonomian global, termasuk arah kebijakan fiskal Pemerintah AS yang baru.

"Perkembangan ini kembali mendorong aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia," jelas Perry.

Pertumbuhan ekonomi domestik yang membaik hingga akhir 2020, diperkirakan meningkat secara bertahap pada 2021. Meski sedikit lebih rendah dari perkiraan semula, perkembangan sejumlah indikator pada Desember 2020 mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung.

Pertumbuhan ekonomi domestik tersebut, kata Perry tercermin seperti aktivitas ekspor dan impor yang meningkat, PMI manufaktur yang membaik, serta ekspektasi penjualan dan konsumen yang masih tetap baik.

Program vaksin nasional yang telah dimulai pada awal Januari 2021 dan disiplin yang tetap dibarengi dengan penerapan protokol Covid-19 diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi domestik.

Adapun, nilai tukar rupiah pada 20 Januari 2021 menguat 0,77% secara rerata dan 0,14% secara point to point dibandingkan dengan level Desember 2020.

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan penurunan ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

"Berdasarkan assessment menyeluruh perkembangan ekonomi global, ekonomi domestik, nilai tukar rupiah [...] RDG BI pada 20-21 Januari 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,50%," jelas Perry.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Quattrick! BI Tahan Lagi Bunga Acuan 4 Kali Berturut-turut 4%


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading