Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menyetujui usulan tiga nama calon anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang kini disebut Indonesia Investment Authority (INA).
Tiga nama calon Dewas LPI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan telah disetujui DPR yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan akan segera surati Jokowi. Hal tersebut disampaikan Puan usai melakukan pertemuan konsultasi antara Pemerintah dan DPR Rabu (20/1/2021), di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Jakarta.
"Sesuai mekanisme DPR akan berkirim surat kepada Presiden untuk dapat menerima usulan tiga nama calon anggota Dewas LPI," ujarnya.
Sementara itu, Istana Kepresidenan angkat bicara perihal pimpinan di lembaga anyar pemerintah di sektor keuangan, Indonesia Investment Authority (INA).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku sudah mengetahui nama direktur dan dewan pengawas Sovereign Wealth Fund (SWF) tersebut. Namun, ia tak ingin berbicara lebih jauh terkait hal itu.
"Kita sudah tahu, tapi Menkeu akan memberikan penjelasan lebih, Sedang digodok ya, termasuk strukturnya digodok," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (20/1/2021).
Dewan pengawas SWF sesuai aturan terdiri dari 2 orang Menteri yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan 3 perwakilan professional.
Puan mengatakan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) merupakan amanat Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Politisi PDI-Perjuangan itu menuturkan secara struktur kelembagaan, SWF atau Lembaga Pengelola Investasi akan terdiri atas Dewan Pengawas dan Dewan Direktur.
Nantinya, menurut perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu, nama-nama yang dikirim Presiden Joko Widodo sebagai Dewan Pengawas LPI akan dikonsultasikan dengan DPR RI. "Dikonsultasikan dengan DPR. Sesuai UU Ciptaker, lembaga ini mulai beroperasi Januari 2021," jelas Puan.
Berikut Profil singkat ketiga Dewan Pengawas LPI:
1. Yozua Makes
Yozua Makes adalah seorang pengacara sukses yang sudah eksis selama 30 tahun di bidang Corporate Finance. Ia juga pengusaha yang membangun brand Plataran (Bisnis Perhotelan) pada 2009.
2. Darwin Cyril Noerhadi
Cyril adalah Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia. Ia juga Komisaris di RS Hermina.
Sebelumnya, Darwin menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia - Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.
Ia meraih gelar Doktor di bidang Strategic Management (cum laude) dari Universitas Indonesia, MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston, dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung.
3. Haryanto Sahari
Haryanto Sahari adalah Komisaris Independen Bank Permata. Ia lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982.
Saat ini, Haryanto Sahari menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011, Anggota Komite Audit di Universitas Indonesia sejak November 2016 dan PT Unilever, Tbk. sejak Oktober 2016.