Goodbye Trump, Hello Biden! Harapan Baru Buat Rupiah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Pelantikan Joseph 'Joe' Biden sebagai presiden AS membuat pelaku ikut bergairah.
Pada Kamis (21/1/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.000 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,21% di hadapan dolar AS. Jika hari ini rupiah masih hijau sampai tutup 'lapak', maka mata uang Tanah Air sah terapresiasi dalam tiga hari berturut-turut.
Sentimen positif bagi rupiah hari ini datang dari luar negeri. Malam tadi waktu Indonesia, Biden resmi menjadi presiden ke-46 Negeri Adikuasa menggantikan Donald Trump.
"Saya berjanji kepada Anda, saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat AS. Saya akan berjuang sekeras mungkin bagi Anda yang tidak memilih saya, sama seperti saya berjuang buat Anda yang memilih saya," tegas Biden dalam pidato di Capitol Hill, seperti dikutip dari Reuters.
Masa 'bulan madu' Biden tidak akan lama. Sang penunggu Gedung Putih yang baru akan langsung dihadapkan dengan setumpuk persoalan yang harus dicarikan jalan keluarnya.
Tantangan terbesar Biden adalah mengatasi dampak pandemi virus corona. Sampai saat ini, AS masih menjadi negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak di dunia.
Mengutip data Worldometer per 21 Januari 2021 pukul 00:43 GMT (07:43 WIB), jumlah pasien positif corona di seluruh negara mencapai 97.268.772 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah pasien positif di Negeri Paman Sam adalah 24.987.393. Artinya, sekitar 25% kasus corona di seluruh dunia terjadi di AS, satu dari empat orang yang positif terinfeksi virus corona adalah warga negara Negeri Adikuasa.