
'Dibeking' Yusuf Mansur & LKH, Saham Grup MNC Terbang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua investor ritel dengan beda 'aliran' sama-sama mengoleksi saham Grup MNC, konglomerasi yang dimiliki oleh taipan Hary Tanoesoedibjo.
Keduanya yakni Ustaz Yusuf Mansur (YM), pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) dengan prinsip 'mansurmology' dan LKH alias Lo Kheng Hong, investor ritel tersukses di Tanah Air, dengan prinsip investasi 'value investing'.
Sontak kabar ini direspons pasar dengan penguatan harga saham beberapa Grup MNC, di antaranya holding bisnis keuangan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), holding bisnis media PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan perusahaan pengelola bisnis media massa yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Data BEI mencatat, pada sesi I, Rabu ini (20/1), saham BCAP naik 3,78% di posisi Rp 192/saham, nilai transaksi mencapai Rp 10,20 miliar. Sepekan saham BCAP melesat 11% dan sebulan naik 50%.
Saham anak usaha BCAP, yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), juga naik 2% di level Rp 51/saham.
Berikutnya saham BMTR juga mencuat 4,32% di posisi Rp 290/saham. Nilai transaksi Rp 20,36 miliar, meski dalam sepekan koreksi 5,23%.
Lainnya yakni MNCN naik 4,29% di posisi Rp 1.215/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 53 miliar, dan sepekan masih terkoreksi 1,22%.
Asing ikutan borong saham MNCN Rp 6,52 miliar di pasar reguler.
Sementara itu saham induk Grup MNC yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT) stagnan di level Rp 63/saham.
Dalam unggahan di akun Instagram @yusufmansurnew, Ustaz Yusuf Mansur kembali menyinggung saham yang menjadi portofolionya.
Setelah sebelumnya ada PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), kali ini Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an ini menyoroti saham Grup MNC, khususnya BCAP.
"Sudut pandang lain beli2 saham... mansurmology. anti stress. anti puyeng," katanya dalam akun Instagram, @yusufmansurnew, dikutip Rabu (20/1/2021).
"Anti pusing. Asal beli2 saham jangan pake utang dan gede-gede. Nawaitu [diniatkan dengan baik] ikut amal saleh dan kebaikan ini itu. lalu amal saleh dan kebaikan ini itu tersebut, dibawa ke Allah. Jadi wasilah doa. keren beud."
"Contoh yang ini: BCAP. dari MNC Kapital. MNC Group. Ga bicara fundamental perusahaan aja. Tapi lebih ke fundamental diri sendiri. Nawaitu ikutan perusahaan yang banyak kebaikannya."
"MNC Group, saya udah posting, soal Syeikh Ali, tadi barusan. Sekarang, cerita saya. Perjalanan dakwah dari 2005 di MNC Group. Sampe sekarang. Alhamdulillaah. Auto pahala. Ada pertanyaan, emang bs idup dengan ngandelin pahala? Lah saya? Hehehe. Izin Allah, ngandelin gini2. Biar idup senang, kaya raya, banyak jalan2, banyak usaha, ehhehe. Kebaikan apa aja, saya bawa ke Allah, izin Allah. alhamdulillaah. samain aja."
Sebelumnya, investor saham kawakan Lo Kheng Hong lebih dahulu masuk ke saham media Grup MNC, yakni BMTR di saat holding Grup MNC yakni MNC Investama justru mengurangi porsi kepemilikan sahamnya.
Mengacu data kepemilikan saham 5% yang dipublikasikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (BEI), porsi saham Lo Kong Heng di saham BMTR per 12 November 2020 sebanyak 942.184.700 saham atau 5,68%, begitu juga per 13 November juga tetap sama.
Adapun kepemilikan induk Grup MNC yakni BHIT di saham BMTR per 12 November sebanyak 5.585.892.600 atau 35,33%, kemudian pada 13 November porsinya berkurang lagi menjadi 35,24% atau sebanyak 5.844.220.700 saham.
Lo Kheng Hong alias LKH menjelaskan nilai buku per saham BMTR Rp 744/saham, sementara price earning ratio (PER) BMTR sebanyak 4 kali.
"Saya mempelajari laporan keuangan BMTR, sebelum membeli," katanya kepada CNBC Indonesia, sembari memberikan softcopy laporan keuangan BMTR per Juni 2020.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IPO Rakyat 'Mansurmology' & Omzet Rp10 T/Tahun
