Penanganan Covid-19

'Hampir Seluruh Daerah Punya Risiko Penularan Covid Tinggi'

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 January 2021 20:49
Infografis/Bukan Menakuti, Tapi Kini 1 Juta Lebih Warga Bumi Kena Corona/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Ilustrasi virus corona baru penyebab Covid-19 (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan zona risiko tinggi Covid-19 meningkat tajam, bahkan pertama kalinya mencapai jumlah awal pemetaan zonasi risiko dilakukan pada 31 Mei 2020. Jumlah zona merah saat ini lebih dari 100 yakni 108 kabupaten/kota dari 70 kabupaten/kota pada pekan sebelumnya.

"Hampir tidak ada warna hijau artinya hampir seluruh daerah Indonesia memiliki risiko penularan yang tinggi," ujar Wiku, Selasa (19/01/2021).

Kemudian zona oranye menjadi 347 kabupaten/kota dari 374 kabupaten/kota, zona kuning atau risiko rendah menjadi 45 dari 56 pada pekan sebelumnya.

"Ini tidak sepadan dengan peningkatan zona merah, hal ini berarti perkembangan zona merah di Indonesia terus mengalami perkembangan ke arah tidak diharapkan," kata dia.

Ada 15 kabupaten/kota yang tidak pernah masuk zona merah kini pindah zona risiko tinggi, yakni Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Lampung barat, Lampung utara, Pringsewu, Bima, Dompu, Manggarai Barat, Morowali, Poso, Sigi, Tojo una-una, dan Toli-toli.

"Jangan sampai minggu selanjutnya angka ini terus bertambah. Kita tidak ingin zona merah mendominasi risiko. Semakin tinggi risiko penularan, semakin dekat Covid-19 dengan anda termasuk kita semua. Upaya yang harus kita lakukan bersama adalah angka di zona oranye pindah ke kuning dan hijau," ujar Wiku.



Selain itu, ada 52 kabupaten/kota dari zona orange ke merah minggu ini. Wiku pun berpesan pada kepala daerah di zona orange untuk maksimal berpindah ke kuning dan hijau. Pasalnya, jika kabupaten/kota di orange pindah ke zona merah ini kondisi yang mengkhawatirkan.

Adapun, 52 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye ke merah, yaitu Sumatera Utara (Medan), Sumatera Barat (Tanah Datar), Sumatera Selatan (Kota Prabumulih), Lampung (Lampung Utara, Lampung Barat, Pringsewu), Jawa Barat (Bandung dan Bandung Barat),
Jawa Tengah (Banyumas, Purbalingga, Kebumen,Wonosobo, Magelang, Kranganyar, Sragen, Grobogan, Pati, Jepara, Semarang, Batang, Pemalang, Kota Magelang, Kota Semarang).

Kemudian di Jawa Timur (Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan Ngawi), NTB (Dompu, Bima, Kota Bima), NTT (Manggarai Barat), Kalimantan Tengah (Sukamara, Gunung Mas, Katingan, dan Pulang Pisau), Kalimantan Timur (Berau, Penajem Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kota Bontang), Kalimantan Selatan Tanah Bumbu dan Tanah laut, Sulawesi Utara (Minahasa, Minahasa Tenggara, Kota tomohon), Sulawesi Tengah (Poso, Tolitoliu, Tojo una una, Sigi, Morowali Utara), dan Maluku (Kepulauan Aru).

"Jateng menjadi kontribusi terbanyak dari zona orange ke zona merah sebanyak 15 kabupaten/ kota ke zona merah. Banyak kota besar dengan padat penduduk yang berkontribusi pada merah. Mohon keadaan ini dijadikan refleksi pada penanganan, jika pengembangan ke arah yang tidak diharapkan kita perlu memperbaiki strategi, cara dan upaya penanganan kita. Jangan berpuas diri dengan upaya yang belum maksimal," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Usai, Laba Emiten Sarung Tangan (MARK) Anjlok 35%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular