Wall Street Berpeluang Dibuka Meriah Jelang Pelantikan Biden

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 January 2021 19:17
FILE PHOTO: People pose next to the Wall Street Bull in the financial district in New York, U.S., August 10, 2017. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo
Foto: REUTERS/Eduardo Munoz

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Selasa (19/1/2021), menyusul kian dekatnya pelantikan presiden terpilih Joe Biden yang bakal membawa stimulus jumbo.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 200 poin, atau 0,7%, diikuti kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq yang tumbuh masing-masing sebesar 0,8% dan 1%. Kemarin, bursa AS libur untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr.

Investor memantau komentar kandidat menteri keuangan Janet Yellen. Mantan gubernur bank sentral AS tersebut akan berpidato di depan Komite Keuangan Senat tentang risiko resesi jika tak ada "langkah besar."

"Baik presiden terpilih, atau saya, mengajukan paket bantuan tanpa kenaikan beban utang negara. Namun saat ini, dengan suku bunga di posisi rendah dalam sejarah, hal terpintar yang bisa kita ambil adalah bertindak besar. Dalam jangka panjang, saya percaya manfaatnya akan jauh melampai bebannya," tutur Yellen dalam naskah pidato yang diperoleh NBC News.

Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Yellen bakal memberikan penjelasan mengenai kemungkinan bahwa AS tak akan mengejar dolar yang lemah. Bursa saham di Asia Pasifik bergerak bercampur (mixed) karena investor menanti pidato Yellen tersebut.

Analis Fundstrat Tom Lee dalam laporan risetnya menilai sentimen positif hari ini bakal berasal dari kenaikan fase vaksinasi yang memicu ekspektasi pandemi bakal segera berakhir. Menurut dia, bursa saham cenderung naik setelah melewati "konsolidasi sehat."

Bursa saham yang bakal mendapatkan manfaat terbesar dari stimulus besar dan percepatan vaksin pun diburu pemodal di pasar pra-pembukaan. Saham produsen pesawat Boeing melesat 2,8% sedangkan American Airlines naik 2,5%.

Pasar sempat tertekan pekan lalu ketika Biden mengumumkan detil stimulus yang disiapkannya senilai US$ 1,9 triliun untuk menangani pandemi Covid-19. Biden akan dilantik pada Rabu, dengan penjagaan ekstra ketat.

Di luar itu, investor juga memantau rilis kinerja keuangan seperti Bank of America (BofA) dan Goldman Sachs yang melaporkan kinerja kuartal IV-2020 jelang pembukaan pasar, diikuti Netflix yang akan merilis kinerja keuangannya setelah penutupan pasar.

Pada pekan lalu, rilis kinerja JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Citigroup justru direspons dengan aksi jual pada Jumat. Padahal, JPMorgan mengalahkan konsensus analis, sedangkan Wells Fargo dan Citigroup meleset dari ekspektasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular