Kabar Baik Lagi! BRIS Siap Jadi Bank BUKU 4 di Tahun Depan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 January 2021 13:55
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi
Foto: Hery Gunardi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), bank hasil penggabungan PT Bank BRISyariah Tbk, PT Bank Mandiri Syariah (BSM), dan PT BNI Syariah (BNIS), membidik modal inti bisa mencapai di atas Rp 30 triliun atau menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) 4 setidaknya pada 2022.

Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, mengatakan kenaikan modal inti itu bisa dicapai tak lama setelah merger rampung.

Hery ditetapkan sebagai Dirut Bank Syariah Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2020. 

"Dari sisi permodalan, ada ruang untuk lebih optimal. Bergabungnya tiga bank ini nantinya modal itu akan mencapai Rp 20,4 triliun [Buku 3] cukup besar. Kalau ketentuan OJK itu Rp 30 triliun modal bank BUKU 4, dengan nanti rights issue ada harapan jadi bank BUKU 4 itu bukan keniscayaan, diharapkan di awal 2022 kami perkirakan cita-cita itu bisa dicapai," katanya dalam Webinar Keuangan Syariah 2021, Selasa (19/1/2021).

Hery juga menambahkan pihaknya saat ini masih menunggu izin penggabungan usaha dari Otoritas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ditargetkan bisa keluar minggu ini.

Sebelumnya merger tiga bank BUMN syariah menjadi Bank Syariah Indonesia dijadwalkan rampung pada awal Februari mendatang.

"Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir] ingin mematok ambisi untuk Indonesia, bank hasil merger bisa masuk ke jajaran 10 besar bank syariah di dunia dihitung market cap, aset bisa Rp 239-240 triliun, jumlah nasabah 14 juta, karyawan nantinya 20.000, jumlah cabang outlet nanti 1.200," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, BRIS menargetkan pembiayaan bisa mencapai Rp 272 triliun atau sepadan dengan US$ 19,43 miliar (kurs Rp 14. 000/US$) pada 2025 dan pendanaan pada masa itu mencapai Rp 336 triliun atau setara US$ 24 miliar.

Bank Syariah terbesar di Indonesia ini dinilai bakal berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global bersandarkan kapitalisasi pasar.

Kementerian BUMN menyebut, gabungan bank syariah BUMN ini akan memiliki kemampuan untuk merambah perusahaan tinggi yang didukung oleh produk syariah baru yang mampu bersaing dengan global dan menjanjikan bisnis anyar.

"Neraca dan kemampuan keuangan yang baik, dengan tumpuan Rp 272 triliun pembiayaan pada 2025 dan pendanaan Rp 336 triliun pada 2025, " tulis dokumen tersebut, dikutip Minggu (20/12/2020).

Berdasarkan data tersebut, memperhitungkan laporan keuangan Juni 2020, gabungan tiga bank syariah BUMN ini akan menghasilkan total aktiva mencapai Rp 214,65 triliun, terdiri dari aset BSM Rp 114,40 triliun, BNI Syariah Rp 50,76 triliun, & BRIS Rp 49,58 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Leadership Kuat Bawa BSI Berprestasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular